BPBD OKU evakuasi empat unit mobil nyaris tenggelam akibat banjir

id Mobil nyaris tenggelam, proses evakuasi, Kota Baturaja, BPBD OKU,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

BPBD OKU evakuasi empat unit mobil nyaris  tenggelam akibat banjir

Kendaraan minibus nyaris tenggelam akibat banjir di Kota Baturaja, Kabupaten OKU yang terjadi sejak Selasa (1/2) malam. (ANTARA/Edo Purmana/22)

Baturaja (ANTARA) - Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengevakuasi empat unit kendaraan roda empat yang nyaris tenggelam akibat bencana banjir yang terjadi di Kota Baturaja sejak Selasa (1/2) malam.

"Hingga pagi ini tercatat empat unit kendaraan roda empat masing-masing dump truk dan tiga unit minibus yang dievakuasi karena nyaris tenggelam," kata Manager Pusdalops BPBD Ogan Komering Ulu (OKU), Gunalfi di Baturaja, Rabu.

Banjir yang terjadi akibat intensitas curah hujan tinggi sejak kemarin sore hingga malam menyebabkan sejumlah kawasan di Kota Baturaja kebanjiran dengan ketinggian air mencapai 1,5-2 meter.

Adapun wilayah terdampak banjir meliputi Perumahan Baturaja Permai, Perumahan RS Sriwijaya, Jalan Wahab Sarobu arah SMA N 4 Baturaja dan Jalan Ahmad Yani.

Meskipun tidak ada korban jiwa, namun akibat bencana alam tersebut tercatat sebanyak 110 rumah warga di kawasan itu terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5-2 meter serta puluhan kendaraan roda dua dan empat terpaksa dievakuasi karena nyaris tenggelam.

"Lokasi yang terdampak banjir cukup parah terjadi di Jalan Ahmad Yani Baturaja, persisnya di depan Citimall (Cimall) Baturaja dengan ketinggian air mencapai 2 meter," ujar dia. Bahkan, di lokasi titik banjir ini empat unit kendaraan nyaris tenggelam hingga terpaksa dievakuasi menggunakan alat berat ke dataran tinggi.

"Tadi malam tiga unit yang dievakuasi. Pagi ini bertambah satu unit lagi nyaris tenggelam namun petugas kami di lapangan dibantu warga sudah menyelamatkan kendaraan tersebut," ungkap dia.
Saat ini pihaknya sedang melakukan upaya menguras air menggunakan mesin penyedot agar banjir segera surut sehingga arus lalulintas di jalan itu dapat kembali normal.

"Kami sudah memasang rambu larangan melintas di ruas jalan yang terdampak banjir bagi kendaraan hingga proses pengurasan menggunakan mesin penyedot selesai dilakukan petugas di lapangan," ujarnya.