Bangko, Merangin (ANTARA) - Bupati Merangin H Mashuri menyebutkan aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Margo Tabir, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, selain mengakibatkan abrasi dan kerusakan lahan pertanian, juga mengikis lahan kuburan di pinggiran Sungai Tabir.
"Jadi abrasi yang terjadi di Desa Lubuk Bumbun Kecamatan Tabir itu, tidak hanya mengikis lahan pertanian masyarakat, tapi juga kuburan-kuburan yang berada di bantaran Sungai Tabir itu, sudah banyak yang hanyut," kata Bupati Mashuri dalam rapat koodinasi (rakor) unsur Forkopimda Merangin di Bangko Kabupaten Merangin, seperti disampaikan melalui keterangan tertulisnya, Rabu.
Untuk kondisi tersebut, kata bupati tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kondisi Desa Lubuk Bumbun Kecamatan Margo Tabir, yang mengalami abrasi (hilangnya daratan) dampak dari aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) sudah sangat memprihatinkan.
Perlu dicari langkah-langkah dan jalan keluar dalam penyelesaiannya, sehingga daratan di Desa Lubuk Bumbun bisa diselamatkan.
"Bila ini kita biarkan, tidak menutup kemungkinan nanti seluruh daratan Desa Lubuk Bumbun yang berada di kawasan sungai itu akan habis jadi lautan dangkal. Aliran sungai sudah tidak jelas lagi, karena berpindah-pindah akibat pendangkalan," terang bupati.
Diakui bupati, maraknya aktivitas PETI di desa itu nyaris tak terbendung. Untuk itu sinergitas penting dilakukan, guna bersama-sama bergerak menyelamatkan "Bumi Tali Undang Tambang Teliti" Kabupaten Merangin dari PETI.
Sudah berbagai kali jelas bupati, dilakukan penertiban para pelaku PETI, tapi dampaknya terjadi gesekan dengan masyarakat. "Kita tidak ingin gesekan itu terjadi lagi. Mosok pemerintah ribut dengan rakyatnya," katanya.
H Mashuri memberi solusi untuk menghentikan pasokan bahan bakar minyak ke lokasi PETI. Selain itu mengintai para cukong PETI yang masuk lalu lalu menangkapnya.
Terpisah, Ketua DPR Merangin H Herman Effendi mengatakan, Pemkab Merangin masih memberi waktu kepada para pelaku PETI, agar sadar dan tidak lagi "bermain" PETI. Jika tidak juga digubris, baru dilakukan penertiban besar-besaran.
"Para cukong PETI itu masuk ke Merangin lewat jalan tikus, ini yang perlu dicegat. Mari kita bersama secara beransur memberantas pelaku PETI, demi tanah air kita tercinta Kabupaten Merangin," ujar H Herman Effendi.
Berita Terkait
Akibat banjir, lalu lintas Merangin-Kerinci diputar melalui Padang
Sabtu, 23 Maret 2024 23:23 Wib
Jasad anak yang tenggelam di Sungai Batang Merangin sudah ditemukan
Selasa, 21 November 2023 13:52 Wib
Empat rombongan Kapolda Jambi berhasil dievakuasi ke Pos Merangin
Selasa, 21 Februari 2023 17:42 Wib
Puluhan warga Kecamatan Masurai Merangin Jambi terserang malaria
Jumat, 10 Februari 2023 14:03 Wib
Dua pekerja penambangan emas ilegal di Jambi tewas tertimbun
Jumat, 30 Desember 2022 11:59 Wib
Warga hanyut terseret arus Sungai Tabir di Merangin belum ditemukan
Selasa, 25 Oktober 2022 18:31 Wib
Akibat longsor, akses jalan Merangin-Kerinci buka tutup
Jumat, 2 September 2022 22:04 Wib
Tiga penambang emas ilegal tewas di lubang sedalam 40 meter di Merangin Jambi
Selasa, 26 Juli 2022 23:03 Wib