Palembang (ANTARA) - Polisi mengamankan puluhan pemuda saat aksi massa menolak omnibus law di Simpang Lima DPRD Sumatera Selatan Kota Palembang karena dicurigai akan bertindak provokatif.
Puluhan pemuda itu diamankan bahkan sebelum aksi di mulai, Rabu, polisi yang terbagi menjadi beberapa tim menyisir sekitar lokasi aksi dan mendapati kelompok mayoritas remaja yang mencurigakan.
Baca juga: Hippo: Dunia usaha sayangkan rencana mogok nasional serikat pekerja
"Mereka (yang diamankan) ada 70 an orang, ternyata sudah ada yang menyiapkan bom molotov dan senjata tajam," kata Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji saat masa aksi.
Puluhan orang tersebut diperiksa di tempat dan rata-rata mengaku tidak berstatus mahasiswa, melainkan dari sekolah menengah atas yang sengaja membentuk kelompok untuk ikut aksi massa.
Baca juga: KSPI: Unjuk rasa buruh digelar serentak di seluruh Indonesia
Polisi langsung membawa mereka ke Polrestabes Palembang untuk diamankan, sedangkan senjata tajam dan bom molotov disita.
Sementara aksi massa penolakan Omnibus Law di Simpang Lima DPRD Sumsel diikuti ribuan mahasiswa dari berbagai Universitas di Sumsel, seperti Universitas Sriwijaya, UIN Raden Fatah Palembang, Universitas Muhammadiyah Palembang dan Universitas PGRI Palembang.
Baca juga: KSPI: Buruh lanjutkan aksi mogok nasional
Aksi di mulai pukul 12.30, semula massa aksi akan berorasi di depan gerbang DPRD Sumsel, namun karea menutup jalan akhirnya massa bergeser ke taman simpang lima.
Kombes Pol Anom menyebut aksi massa itu tidak berizin, namun pihaknya tetap menerjunkan ratusan personel untuk mengamankan aksi dan mengatur lalu lintas di lokasi aksi yang terbilang paling ramai di Kota Palembang.
"Kami mohon aksi mahasiswa tetap tertib, jangan mau terpancing dengan provokator yang suka menyusup barisan," kata Kombes Pol Anon menegaskan.
Baca juga: Buaya serang dan tewaskan nelayan di Banyuasin
Berita Terkait
Tilang elektronik jaring 13.000 pelanggar lalu lintas di Palembang
Selasa, 11 Juli 2023 20:32 Wib
Polda Jabar minta warga berhati-hati modus penipuan tilang elektronik
Jumat, 7 Oktober 2022 13:18 Wib
Government to expedite COVID-19 vaccination at South Sumatra's prisons
Jumat, 29 April 2022 12:13 Wib
Tuntut cabut UU Cipta kerja, Buruh shalat Jumat bersama di depan Gedung MPR/DPR/DPD RI
Jumat, 14 Januari 2022 13:22 Wib
Ribuan buruh se-Jabodetabek siap gelar aksi tolak Omnibus Law di DPR
Jumat, 14 Januari 2022 10:41 Wib
Mengenali "omnibus law" dan dampak penerapannya
Minggu, 28 November 2021 14:36 Wib
Indonesia-AS perkuat kerja sama pemulihan ekonomi
Jumat, 19 November 2021 23:35 Wib
Menko optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 capai 3,7 persen
Jumat, 20 Agustus 2021 15:13 Wib