Gubernur Sumsel: Pemimpin harus pintar membagi waktu

id gubernur, pimpinan,pimpinan perbankan,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini

Gubernur Sumsel: Pemimpin harus pintar membagi waktu

Gubernur Sumsel Herman Deru (Dok.Antara)

Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, pemimpin agar berlangsung sukses harus pintar membagi waktu karena semua masyarakat atau bawahan harus diayomi.

Seorang pemimpin harus bisa membagi waktu baik dengan keluarga, agama dan lingkungan sekitar, kata gubernur saat berbicara di hadapan 22 peserta Sekolah Pimpinan Tinggi Bank Indonesia Angkatan XXXV di Palembang, Senin.

Hal ini, menurut gubernur, belum banyak pempimpin yang membagi waktu dengan seimbang.

Selain itu juga haru pintar memanage ekspresi dan terakhir yang tak kalah penting adalah memilih metode penyampaian yang tepat.

"Menurut persepsi saya ketiga komponen itu adalah rahasia yang harus dipenuhi kalau mau menjadi pemimpin yang sukses," ujar pria yang pernah menjadi Bupati Ogan Komering Ulu Timur dua periode tersebut.

"Saya juga tidak sempurna tapi terus berupaya menjaga ini tetap seimbang. Saya tidak mau sukses tapi keluarga dan dalam agama saya lalai. Nah untuk hal yang seperti ini kita sendiri yang bisa mengaturnya," katanya.

Begitu juga halnya soal ekspresi. Sebagai orang yang pernah menjadi pemimpin di daerah selama 10 tahun, dirinya tidak harus bawahan yang beradaptasi dengan atasan baru. Tapi sebaliknya atasan juga jangan sungkan beradaptasi dengan bawahan dalam hal-hal tertentu.

"Cara senyum, cara melihat, cara melirik bahkan bersalaman semua itu menentukan suksesnya kepemimpinan. Bagaimana orang mau suka kalau cara bersalaman kita saja sudah membuat orang lain sebal, atau mungkin mungkin senyum kita kurang. Ekspresi ini penting sekali dikelola," ujar dia.

Selanjutnya kata gubernur, manajemen penyampaian. Jangan sampai setelah menjadi pemimpin, kata-kata yang disampaikan ngawur atau membuat orang tersinggung sehingga pesan penting yang ingin disampaikan malah tidak sampai.

"Contoh kecil saja jarak mic dengan bibir itu harus pas karena dapat mempengaruhi artikulasi. Yakinlah sesuatu itu akan benar kalau disampaikan juga dengan benar" kata dia.

Setelah tiga komponen di atas cukup, calon pemimpin yang sukses itu menurut dia juga harus fokus dan memiliki obsesi serta tahu kapan harus mengambil start. Karena dengan obsesi seorang pemimpin akan lebih semangat mencapai targetnya.

"Alhamdulillah dengan menerapkan itu semua, saat menjadi Bupati saya berhasil mencatat rekor MURI, saya terpilih menjadi bupati periode kedua dengan total pemilih 96 persen lebih. Bahkan saat saya menjabat, kemiskinan mampu saya turunkan dari 17 persen lebih menjadi satu digit (di bawah 10%) sehingga saya diganjar Tanda Jasa Bintang Mahaputra dari Presiden," tambahnya.