Jakarta (ANTARA) - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo mengapresiasi kinerja TNI dan Polri yang telah melaksanakan pengamanan unjuk rasa 21-22 Mei 2019 secara humanis.
"Itu (pengamanan, Red) sudah maksimal. Saya dan para akademisi menganalisis aparat kita terlalu baik. Aparat cenderung takut kena (pelanggaran) HAM," kata Hermawan dalam siaran pers, di Jakarta, Sabtu.
Hermawan pun menyayangkan ketidaktegasan aparat yang memberikan perpanjangan batas waktu unjuk rasa hingga malam.
"Menurut saya, kepolisian juga salah, mustinya dibubarkan saja saat massa sudah melewati batas waktu yang sudah ditoleransi pihak keamanan," katanya.
Menurutnya massa yang membuat kerusuhan, berbeda dengan massa aksi unjuk rasa karena massa yang melakukan aksi unjuk rasa, jarang yang mampu bertahan lebih dari 12 jam berturut-turut.
"Dari pengalaman, orang demo tidak pernah bertahan lebih dari 12 jam. Pukul 8 pagi sampai pukul 22 malam itu sudah lelah," katanya.
Ia menambahkan, timbulnya kerusuhan pada malam hari di lokasi yang berbeda dengan saat dilaksanakan aksi unjuk rasa siang harinya menunjukkan bahwa kerusuhan tersebut sudah direncanakan.
Hal itu terlihat dari banyaknya pelaku kerusuhan yang tertangkap polisi dan berasal dari luar kota Jakarta.
"Yang menarik bagi saya, orang daerah kalau ke Jakarta pasti bingung. Kita yang di Jakarta saja sering kesasar. Ketika dibubarkan oleh polisi, kok mereka bisa masuk ke gang-gang secara persis itu. Berarti dia sudah dikasih peta atau dilatih nanti kaburnya ke mana," katanya.
Pihaknya pun meminta TNI Polri untuk mengungkap aktor intelektual di balik kerusuhan Jakarta.
"Saya sangat setuju orang-orang yang memprovokasi dengan (wacana) people power ditangkap," katanya lagi.
Berita Terkait
Sosiolog: Fenomena mengemis di medsos hilang sendiri bila tak didukung
Jumat, 20 Januari 2023 12:23 Wib
BNN: Pecandu narkoba tak bisa sembuh total karena sebagian syaraf otak sudah rusak
Sabtu, 11 Juli 2020 12:56 Wib
Polda Metro dalami penangkapan oknum BNN jual sabu-sabu
Jumat, 18 Oktober 2019 18:10 Wib
Pelabuhan Panjang Lampung akan menjadi Hub Regional Sumbagsel
Rabu, 14 Agustus 2019 8:10 Wib
TGPF periksa jenderal bintang tiga terkait kasus Novel
Rabu, 10 Juli 2019 7:32 Wib
Peneliti LIPI kritisi aksi massa halalbihalal
Rabu, 26 Juni 2019 13:11 Wib
Pelindo bangun terminal curah terbesar di Sumatera
Minggu, 1 Oktober 2017 1:07 Wib
Dokter: kejadian RSAL akibat risiko teknis
Selasa, 15 Maret 2016 16:14 Wib