Ego lelaki terlalu dominan penyebab pembunuhan satu keluarga

id pembunuhan,satu keluarga dibunuh,Yayasan Pusat Pendidikan dan Pemberdayaan,kasus pembunuhan satu keluarga,Ego lelaki,berita sumsel,berita palembang,an

Ego lelaki terlalu dominan penyebab pembunuhan satu keluarga

Tersangka Jumhari Muslim, saat digelandang petugas ke Mapolres Rejang Lebong. (ANTARA/Nur Muhamad)

Bengkulu (ANTARA News Sumsel) - Yayasan Pusat Pendidikan dan Pemberdayaan Untuk Perempuan dan Anak menilai sikap ego lelaki dan kebiasaan terlalu mendominasi dimungkinkan menjadi penyebab kasus pembunuhan satu keluarga di Kabupaten Rejang Lebong.

Direktur Pupa Bengkulu, Susi Handayani, di Bengkulu, Senin, menyebutkan, kasus pembunuhan di Rejang Lebong tersebut masih bisa dikategorikan dalam perspektif kekerasan dalam rumah tangga meski pelaku dan korban sesungguhnya sudah bercerai.

"Apakah mantan suami atau tidak masih besar relasi kuasanya, meski status (mereka) sudah bercerai," kata dia.

Sering sekali suami atau mantan suami menurut Susi merasa berkuasa terhadap istrinya, sehingga ketika ketika permintaannya tidak disetujui bahkan ditolak, berujung pada kekerasan dalam rumah tangga.
Tersangka Jumhari Muslim, saat digelandang petugas ke Mapolres Rejang Lebong. (ANTARA/Nur Muhamad)

Penolakan tersebut membuat lelaki merasa direndahkan harga dirinya, mengacaukan emosi mereka dan mendorong tindakan-tindakan buruk termasuk kekerasan.

"Jika pengendalian diri rendah, maka ia memilih jalan pintas untuk membalaskan rasa sakit hatinya," ujar susi.

Satu keluarga, yakni ibu dan dua anak perempuannya ditemukan meninggal dunia pada Sabtu sore (12/1) sekitar pukul 16.30 WIB, Kelurahan Talang Ulu, Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Korban bernama, Hasnatul Laili alias Lili (35), dan dua anaknya Melan Miranda (16) dan Cika Ramadani (10). Lili dibunuh oleh salah satu mantan suaminya berinisial JM.

"Korban Lili memang sudah tiga kali berkeluarga, dan yang ketiga bersama tersangka, namun hanya dua bulan dan bercerai," kata Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung.

Ternyata, pelaku ingin kembali rujuk dengan korban, namun korban menolak karena alasan bahwa mantan suaminya tersebut tidak memiliki pekerjaan yang jelas dan menetap.

"Yang namanya keluarga ada kata-kata (kasar menyinggung) mungkin, sehingga tersangka tersinggung, itu menjadi motif tersangka," pungkas kapolda.