"Tiap menjelang lebaran permintaan berbanding lurus dengan produksi biasanya selalu naik hingga dua kali lipat," ungkap pengelola usaha Toko dan pabrik kue kering Cahaya Baru Yanto di Palembang, Minggu.
Bila pada hari biasa ia hanya memproduksi lima puluh bungkus per jenis kue, namun sejak sebelum Ramadhan hingga menjelang lebaran ia meningkatkan produksinya bisa mencapai 100 hingga 150 bungkus. Tiap bungkus berisi sekitar setengah kilogram kue kering.
Toko yang sudah ada sejak tahun 1962 ini memproduksi sekitar 37 jenis kue kering yang dipatok dalam kisaran harga mulai dari Rp 52.000 hingga Rp 190.000 per Kg atau Rp 26.000 hingga 95.000 per bungkus.
"Harga ini sudah mengalami sedikit kenaikkan karena ada penyesuaian kenaikan bahan telur, terigu, mentega, dan lainnya," kata yanto.
Kue yang diproduksinya paling banyak dicari adalah kue nastar, kastengel, stik coklat, mete, dan putri Salju.
"Biasanya di toko kalau sudah siang pembeli sering kehabisan nastar, terutama nastar dengan wisman meski harganya dua kali lipat nastar biasa," ungkap dia.
Toko kue yang dikelola generasi keduanya ini juga memasok kue kering ke sejumlah kota dan di Sumatera Bagian Selatan seperti Jakarta, Jambi, Bangka, serta dalam wilayah Sumsel seperti Prabumulih, Baturaja, dan lainnya.
Di Palembang, Cahaya Baru juga memasok ke sejumlah pasar seperti Cinde, Lemabang, Pasar 16 Ilir, dan sejumlah reseler atau agen penjualan kue.
"Agen sendiri sudah pesan sebelum Ramadhan, sehingga peningkatan produksi sudah mulai digenjot sebelum puasa," kata dia.
