Warga diimbau pisahkan sampah organik dan anorganik

id sampah,organik,anorganik,pemkot palembang,info sumsel,berita sumsel,hanafiah,sematang borang

Warga diimbau pisahkan sampah organik dan anorganik

Kotak sampah Organik dan Anorganik (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)

Rasanya semua sudah paham jika sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos dan berguna untuk tanaman, lalu sampah anorganik seperti bekas kemasan bisa dibuat kerajinan atau tas kemudian dijual, kan ada uangnya itu
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang mengimbau warga memiliki dua kotak sampah di setiap rumah untuk memisahkan jenis sampah organik dan anorganik.

"Dua kotak sampah ya tidak mesti yang mahal, kalau ada bekas ember cat pakai saja, atau kantong kresek sediakan dua buah, satu untuk sampah organik dan satu lagi anorganik," kata Staf Ahli Wali kota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Investasi Hanafiah saat sosialisasi program gotong royong dan penanggulangan sampah berkonsep 3R di kantor camat Sematang Borang, Kamis. 

Menurutnya kebiasaan memisahkan sampah organik dan anorganik mesti ditingkatkan masyarakat agar mempermudah pengelolaannya, bukan dicampur menjadi satu lalu dibuang. 
 
Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Investasi Hanafiah saat sosialisasi program gotong royong dan penanggulangan sampah berkonsep 3R di kantor camat Sematang Borang, Kamis (26/4). (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)


Hanafiah menjelaskan perilaku hidup bersih masyarakat di kota Palembang sudah semakin baik sejak pemerintah terus menjalankan program gotong royong setiap minggu pagi. 

Kemajuan tersebut mesti dioptimalkan dengan membina masyarakat melalui pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) yang terbukti mengurangi volume sampah sekaligus mendatangkan nilai ekonomis. 

"Rasanya semua sudah paham jika sampah organik bisa diolah menjadi pupuk kompos dan berguna untuk tanaman, lalu sampah anorganik seperti bekas kemasan bisa dibuat kerajinan atau tas kemudian dijual, kan ada uangnya itu," lanjut Hanafiah.

Hanya saja perilaku masyarakat yang masih malas mengelola sampah masih tinggi sehingga Pemkot Palembang terus mengintensifkan usaha-usaha pembinaan terutama menjelang bergulirnya Asian Games 2018.
 
Peserta sosialisasi program gotong royong dan penanggulangan sampah berkonsep 3R di kantor camat Sematang Borang, Kamis (26/4). (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)


Sementara itu Staf Ahli Walikota Bidang Pembangunan Zuriyati mengatakan kecamatan Kalidoni sebagai percontohan pengelolaan sampah berkonsep 3R yang sudah memiliki pabrik sendiri. 

"Target kami semua kecamatan memiliki pabrik pengelola sampah sendiri untuk melayani kecamatan masing-masing karena pabrik di kecamatan Kalidoni terbatas kapasitasnya," jelas Zuriyati.

Baca juga: Sekolah SD kelola sampah jadi pupuk kompos
Baca juga: Dirjen: Bank Sampah di Palembang terlalu sedikit
Baca juga: Teknologi larva kurangi sampah orgnik