New York (Antara/Xinhua) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), meskipun data ekonomi yang keluar dari negara itu negatif.
Indeks penjualan "pending home" (rumah yang pengurusannyan belum selesai), indikator ke depan berdasarkan penandatanganan kontrak, turun 2,5 persen menjadi 107,3 ¿¿pada November dari 110,0 pada Oktober, menurut National Association of Realtors, Rabu. Perkiraan terbaru ini merupakan tingkat terendah dalam hampir setahun.
Para analis mengatakan bahwa meskipun data perumahan negatif, ekspektasi pasar bahwa pemerintahan mendatang Presiden AS terpilih Donald Trump akan meningkatkan perekonomian melalui stimulus fiskal terus mendukung greenback.
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,27 persen menjadi 103,300 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi 1,0405 dolar dari 1,0455 dolar, dan pound Inggris turun menjadi 1,2215 dolar dari 1,2280 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,7182 dolar dari 0,7185 dolar.
Dolar dibeli 117,17 yen Jepang, lebih rendah dari 117,46 yen di sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 1,0291 franc Swiss dari 1,0279 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3553 dolar Kanada dari 1,3567 dolar Kanada.
Berita Terkait
Kurs rupiah alami tekanan pasca pengumuman rapat The Fed
Rabu, 8 Mei 2024 12:00 Wib
Analis perkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak datar
Selasa, 7 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:45 Wib
Menimbang opsi terbaik menjaga kestabilan rupiah
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Rupiah turun di tengah pasar tunggu rilis inflasi domestik
Senin, 1 April 2024 10:02 Wib
Kurs rupiah merosot setelah rilis notulensi FOMC AS
Kamis, 22 Februari 2024 10:58 Wib
Rupiah cenderung menguat sebab meningkatnyasentimen risk-on di China
Rabu, 24 Januari 2024 9:45 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi sentimen penurunan suku bunga AS
Senin, 22 Januari 2024 9:51 Wib