Pon 2016- Riau cetak sejarah raih emas pertama anggar

id anggar, atelet Riau, pon xix, pon jabar, emas pertama

Pon 2016- Riau cetak sejarah raih emas pertama anggar

Atlet Anggar .(Foto Antarasumsel.com/13/Dolly Rosana/Aw)

Bandung (ANTARA Sumsel) - Provinsi Riau mencetak sejarah pada PON XIX/Jawa Barat dengan pertama kali meraih medali emas melalui peanggar andalannya M Zulfikar yang mengkandaskan Ariyanto Agus Salim asal Sulawesi Selatan pada final nomor foil perorangan putra dengan skor 15-9.

Pada pertandingan final yang digelar di salah satu hotel berbintang di Bandung, Sabtu, Zulfikar tampil mengejutkan dengan menyuguhkan beragam variasi tusukan dan serangan

Sebaliknya, lawannya Ariyanto justru tampil antiklimaks setelah bermain apik pada babak semifinal mengkandaskan wakil Jawa Barat Denis Ariadinata (Jawa Barat) 15-5.

Zulfikar langsung menghentak Ariyanto sejak awal permainan, dengan mencetak angka beruntun 3-0 melalui counter attack, pare reposte, dan attack.

Ariyanto yang dikejutkan dengan akurasi tusukan Zulfikar berusaha menguasai keadaan dengan mengajak bermain di sektor tengah landasan.

Pilihan Ariyanto ini justru menguntungkan bagi Zulfikar, atlet asal Bengkalis, Riau. Peanggar berusia 24 tahun ini sama sekali tidak memberikan kesempatan bagi wakil Sulsel ini untuk mengembangkan permainan. Tempo permainan yang berubah-ubah yang ditawarkan Zulfikar semakin membuat Ariyanto kelimpungan.

Hingga tiga menit berlalu pada babak pertama, Zulfikar sudah unggul telak 11-5.

Kondisi tertekan membuat Ariyanto yang tercatat sebagai perain medali peran PON XIII/Riau kehilangan angin. Apalagi pada saat skor 7-12, ia mendapatkan kartu merah karena menutup bidang sasaran.

Kesalahan tersebut diulangnya lagi sapat skor 9-12 sehingga wasit kembali memberikan kartu merah yang berbuah satu poin gratis bagi Zulfikar.

Skor unggul 13-9 semakin membuat Zulfikar mendominasi permainan, sehingga tanpa kesulitan lagi, ia pun menyudahi perlawanan Ariyanto dengan skor 15-9 setelah counter attack-nya berbuah satu lampu tanda kemenangan.

Atas hasil ini, Zulfikar berhak atas medali emas yang sekaligus mencatatkan diri sebagai juara baru di cabang olahraga anggar.

"Saya pada PON di Riau tahun 2012 dikalahkan Ariyanto pada babak 16 besar, kegagalan itu menjadi pelajaran berarti saya dan bersyukur sekali akhirnya saya bisa mengalahkannya dan mendapatkan emas," kata Zulfikar yang selama ini beratih di Kabupaten Bengkalis, Riau.

Pelatih Anggar Riau M Rizal Pakis mengatakan keberhasilan ini sangat membahagiakan karena tidak terkira usaha yang sudah dilakukan untuk meningkatkan prestasi atlet asal Riau.

"Kami tidak ada latihan ke luar negeri, hanya berlatih rutin saja di Bengkalis. Banyak sekali yang sudah dikorbankan, bukan hanya waktu dan tenaga tapi juga uang untuk senjata. Akan tetapi, dengan meraih satu emas, satu perak (dari epee putri) dan satu perunggu pada hari ini, rasanya semua sudah terbayarkan," kata Rizal.

Untuk meraih medali emas ini, persiapan Riau cukup matang dari sisi peralatan dengan menggarkan dana Rp400 juta pada 2016, yang rinciannya Rp250 juta dari KONI Riau, dan Rp150 juta dari uang pribadi pelatih.

Sementara medali perunggu bersama menjadi milik M Fatah Prasetyo (Riau) yang dikalahkan M Zulfikar 11-15, dan Denis Ariadinata (Jawa Barat) yang dikalahkan Ariyanto Agus Salim.

Pertandingan anggar akan berlanjut pada Minggu (25/9) dengan mempertandingkan nomor sabre perorangan putri dan epee perorangan putra.

Setelah itu, anggar akan mempertandingkan nomor beregu yang memperebutkan enam medali emas yakni epee putra/putri, foil putra/putri dan sabre putra/putri.