Sinar Mas bantu datangkan pesawat sewa asal Rusia

id Sinar Mas, pesawat Rusia

Sinar Mas bantu datangkan pesawat sewa asal Rusia

Pesawat bom air asal Rusia, Beriev Be-200, melakukan pemadaman kebakaran hutan dari udara di kawasan Air Sugihan, Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan. Pesawat ini didatangkan berkat sinergi pemerintah dan APP Sinar Mas. (FOTO ANTARA/Nova Wahyudi)

...prioritas utama perusahaan yakni tidak bergeser yakni fokus pada penanganan bencana yang masih berlangsung hingga kini...
Palembang - Dua unit pesawat sewa amphibi Be-200 asal Rusia yang saat ini masuk dalam armada udara pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan didatangkan salah satu pilar usaha Sinar Mas yang bergerak di bidang bubur kertas dan kertas Asia Pulp & Paper.
     
Direktur Pengelola Sinar Mas G Sulistiyanto, ketika dikonfirmasi mengenai hal ini di Palembang, Minggu, mengatakan, bantuan pesawat ini untuk memperkuat armada udara karena kebakaran lahan semakin meluas akibat dipengaruhi cuaca.
     
"Perusahaan ingin mendukung semaksimal mungkin upaya pemadaman yang dilakukan pemerintah. Dalam sinergi ini, APP sangat berterima kasih diberi kesempatan untuk mendukung upaya dalam konteks yang lebih luas, setelah sebelumnya menyediakan fasilitas pemadaman di lokasi seperti helikopter, traktor, dan eskavator," kata G Sulistiyanto.
     
Ia mengemukakan, kehadiran dua unit pesawat pembom air ini diharapkan semakin mengefektifkan upaya pemadaman karena masing-masing pesawat dapat mengangkut air sebanyak 12.000 liter untuk sekali terbang.
     
"Pesawat ini dapat mengangkut air tanpa mendarat yakni sembari terbang dapat menyerok dari air dari sungai, dan setiap hari bisa terbang sebanyak enam sampai tujuh kali. Informasi yang diterima di lapangan, bahwa pesawat ini sudah beroperasi sejak tanggal 21 Oktober dengan disiagakan di pangkalan di Pangkal Pinang," kata dia.
     
Ia menambahkan, dalam upaya pemadaman ini, APP juga membangun sinergi dengan pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, TNI dan Polri serta sejumlah potensi masyarakat yang ada dalam memenuhi kebutuhan terkait peralatan dan sumber daya manusia. 
     
"Terlepas dari perkembangan situasi terakhir yang terjadi, prioritas utama perusahaan yakni tidak bergeser yakni fokus pada penanganan bencana yang masih berlangsung hingga kini," ujar dia.
     
Ia menambahkan, APP sangat memprihatinkan kondisi yang berlangsung saat ini karena telah berdampak luas, bukan hanya mengganggu pasokan bahan baku bagi perusahaan tapi juga telah merusak lingkungan, terganggunya kesehatan masyarakat, kualitas hidup, hingga perekonomian warga masyarakat.
     
"Itulah sebabnya perusahaan memiliki perencaaan matang dalam pengelolaan hutan tanaman lestari, di antaranya penyiapan lahan lahan tanpa bakar (zero burning policy) sejak tahun 1996, berikut penerapan kebijakan konservasi hutan (Forest Conservation Policy) sejak tahun 2013," kata dia.
     
Kepala Satgas Siaga Darurat Bencana Asap Sumatera Selatan Kol Inf Tri Winarno mengatakan saat ini operasi udara di Sumsel masih diperkuat 11 unit helikopter untuk water bombing.
     
Untuk menambah daya gempur water bombing, pemerintah melalui bantuan APP Sinar Mas mendatangkan 2 unit pesawat Rusia yang ditarget beroperasi hingga tanggal 31 Oktober 2015.
     
"Pesawat disiagakan di Pangkal Pinang supaya pergerakan pengemboman airnya bisa dari belakang, karena jika dari depan akan sulit (melawan asap). Pesawat ini akan difokuskan menggempur titik api di Air Sugihan yang saat ini masih berkobar," kata Danrem 044/Garuda Dempo ini.

Sementara, Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pesawat Rusia ini merupakan satu-satunya pesawat asing yang tersisa untuk pemadaman di Sumsel setelah pesawat bantuan Malaysia, Singapura, dan Australia ditarik pada pekan lalu.

"Pesawat lain sudah ditarik semua untuk sejumlah alasan. Saat ini tinggal pesawat dari Rusia yang disewa Sinar Mas untuk operasi di Sumsel," kata Sutopo.