Diskominfo OKU adakan workshop terkesan terselubung

id workshop, diskominfo oku

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan menggelar worshop di Baturaja, Kamis terkesan dilakukan secara terselubung, sebab tidak ada pemberitahuan resmi dari dinas terkait mengundang peserta dari kalangan wartawan.

Informasi di lapangan, sebagian awak media yang bertugas di Ogan Komering Ulu (OKU) tidak menghadiri kegiatan workshop diadakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) karena tidak mendapat undangan.

"Saya tidak tahu kalau ada kegiatan workshop karena tidak mendapat undangan dari Diskominfo," kata Eko salah satu wartawan OKU di Baturaja.

Hanya saja, kata dia, pada Rabu (1/4) mendapat pesan singkat (SMS) dari nomor telpon genggam (hp) milik rekan sesama wartawan yang memberitahukan bahwa akan ada kegiatan workshop hari ini.

"Saya tidak tahu kalau sumber terusan sms itu dari Diskominfo. Seharusnya dinas terkait memberikan undangan resmi atau pesan singkat ke nomor hp masing-masing wartawan," ungkapnya.

Sementara itu, Edi Nurbudi awak media yang menghadiri workshop di gedung PKK Kabupaten OKU mempertanyakan besaran dana dianggarkan untuk kegiatan tersebut, sebab sebagian besar peserta tidak mendapatkan sejumlah fasilitas, seperti tas, baju dan materi workshop.

"Kami mempertanyakan besaran dana yang digunakan karena kami merasa aneh, materi-materi tersebut tidak kami terima" ungkap Edi.

Menurut dia, pihaknya sudah menanyakan kepada panitia persoalan tersebut, namun justru menyalahkan kami dengan alasan kami datang terlambat.

"Kami sendiri tidak menerima undangan secara resmi dari instansi tersebut. Sangat aneh acara resmi diselenggarakan menggunakan anggaran pemerintah tidak ada undangan kepada peserta. Seharusnya kami mendapat undangan resmi bukan melalui SMS berantai," ungkap Edi.

Sementara, Kadiskomimfo OKU Ilhamuddin melalui Kabid Sarana Komunikasi Desiminasi Informasi (SKDI) Hayani saat dikonfirmasi membantah kalau kegiatan workshop yang digelar tersebut terselubung.

Menurutnya, pihaknya sudah menyiapkan undangan kepada para awak media namun karena pihaknya tidak mengetahui alamat mereka maka meminta bantuan wartawan untuk menyebarkan ke rekan wartawan lainnya melaui sms.

Dijelaskan Hayani, untuk pelaksanaan kegiatan ini dananya diambil melalui APBD OKU 2015 sebesar Rp74,500 juta.

"Jadi kegiatan ini sudah lama, bukannya terselubung" ujarnya.