Legislator nilai program JKN kurang sosialisasi

id jkn, jaminan kesehatan nasional, Hj RA Anita Noeringhati, golkar rektur calon saksi pemilu 2014

Legislator nilai program JKN kurang sosialisasi

Jaminan Kesehatan Nasional (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Sekretaris Komisi V DPRD Sumatera Selatan menilai program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diterapkan pemerintah mulai 1 Januari 2014 kurang sosialisasi ke masyarakat, akibatnya banyak belum memahaminya.

"Saya melihatnya, program JKN ini kurang sosialisasi ke masyarakat," kata Sekretaris Komisi V DPRD Sumatera Selatan, Hj RA Anita Noeringhati ketika ditanya program tersebut di Palembang, Jumat.

Menurut dia, semestinya sebelum diterapkan, pemerintah hendaknya melakukan sosialisasi ke seluruh masyarakat mengenai program JKN itu.

Sosialisasi ke masyarakat itu semestinya dilakukan tiga bulan sebelum program JKN tersebut diterapkan pemerintah sehingga masyarakat bisa mengetahuinya, tuturnya.

Ia mengatakan, selain ke masyarakat, program itu juga semestinya disosialisasikan ke para medis yang akan menampung melayani masyarakat.

Di Sumatera Selatan, belum seluruh rumah sakit mau melayani masyarakat dengan program itu, katanya.

Ia menyatakan, ada dua rumah sakit di Sumatera Selatan belum menjadi JKN yakni rumah sakit Siloam dan Charitas dan masih dalam proses.

Sehubungan dengan program JKN itu sendiri, pihaknya juga sudah beberapa kali ke Kementerian Kesehatan dan dinas kesehatan menanyakan bagaimana persiapan menjelang program ini dilaksanakan.

Beberapa daerah juga ada yang belum siap dengan progam JKN itu dan lebih memilih program kesehatan di daerah mereka sendiri, ujar wakil rakyat tersebut.

Yang diinginkan masyarakat itu, kalau sakit berobat dan gratis, katanya