PAN optimistis bisa rebut tiga kursi DPR-RI

id Hafisz Tohir, pan, pan optimistis rebut tiga kursi dpr

PAN optimistis bisa rebut tiga kursi DPR-RI

Ketua DPP PAN Hafisz Tohir (Foto Antarasumsel.com/13/Susilawati/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional merasa optimistis bisa merebut tiga kursi DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Selatan pada pemilu legislatif 2014.

"Kita optimistis bisa mendapat tiga kursi DPR RI dari dua daerah pemilihan (dapil) di Sumatera Selatan pada pemilu 2014," kata Ketua Bidang Pengembangan Organisasi dan Keanggotaan DPP PAN, Hafisz Tohir yang di dampingi Fungsionaris DPW PAN Sumsel, Yudi F Bram di Palembang, Jumat.

Menurut dia, tadinya masing-masing satu kursi di dapil I dan dapil II, tetapi dengan memenangkan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Ogan Komering Ilir beberapa waktu lalu pihaknya yakin bisa mendapat tiga kursi DPR RI pada pemilu mendatang.

Tiga kursi DPR RI itu yakni dari daerah pemilihan I sebanyak satu kursi dan dapil II bisa dua kursi, katanya.

Ia mengatakan, kalau suara di Kabupaten Musi Banyuasin bisa menguat maka diharapkan setiap dapil menyumbang masing-masing dua kursi.

Akan tetapi, selama ini di Musi Banyuasin untuk DPR RI kecil, itulah menjadi pekerjaan rumah partai berlambang matahari terbit tersebut bagaimana meningkatkan suara supaya lebih besar.

Ia menuturkan, suara PAN di Musi Banyuasin itu mayoritas hanya di kabupaten, mestinya sampai ke tingkat pusat.

Untuk meraih kursi DPR RI pada pemilu legislatif 2014, pihaknya melakukan konsolidasi semua unsur pelaku pemilu, calon legislatif, sekretaris, ketua DPD PAN dan sinergitas DPR RI.

Selain itu, mereka juga mengundang pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel memaparkan peraturan KPU yang baru, ujarnya.

Ia menyatakan, kalau secara nasional pada saat rapat kerja nasional mereka menargetkan meraih suara sekitar 15 persen, minimal dobel digit pada pemilu legislatif mendatang.

Untuk mencapai itu, tentunya harus merebut hati rakyat dan tidak ada janji-janji surga, tetapi kerja nyata dan fakta di lapangan, katanya.