Sumsel bagian kebangkitan kompetisi sepak bola putri ASEAN

id PSSI, Erick Tohir, Piala Dunia U-19, Palembang, Sumatera Selatan, Gelora Sriwijaya, sepak bola putri

Sumsel bagian kebangkitan kompetisi sepak bola putri ASEAN

Ribuan penonton memberikan dukungan kepada Timnas sepak bola Putri Indonesia saat bertanding melawan Kamboja pada babak penyisihan grup A Piala AFF U-19 Putri tahun 2023 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (9/7/2023) (ANTARA/M Riezko Bima Elko P)

Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA) - Provinsi Sumatera Selatan menjadi bagian dari perjalanan pembinaan sepak bola ASEAN menyusul dua kali perhelatan Piala AFF U-19 Putri digelar di Gelora Sriwijaya Jakabaring Sport City, Palembang. 

Sekretaris Asisten Provinsi PSSI Sumsel Syahril Musa di Palembang, Jumat, mengatakan pertama Stadion Gelora Sriwijaya digunakan untuk AFF U-19 Putri tahun 2022.

Saat itu, Timnas sepak bola Putri Australia menjadi juaranya mengalahkan Vietnam dengan skor 2-0.  Sementara Indonsia sendiri terhenti di babak penyisian grup A setelah kalah 0-3 dari Thailand.

"Palembang, Sumsel kembali jadi tuan rumah kedua untuk kalinya yang saat ini sedang berlangsung," kata Musa.

Penyelenggaraan Piala AFF U-19 Putri tahun 2023 digelar di Stadion Gelora Sriwijaya dan Arena Atletik Jakabaring Sport City,  5-15 Juli 2023 dengan 10 peserta negara ASEAN. 

Antara lain Timnas Putri Kamboja, Laos, Timor Leste, Vietnam, Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, Filipina, dan Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah.

Meski gagal menembus babak final karena kalah di semifinal dari Thailand 1-7 pada Kamis (13/7) malam, namun tim Garuda Pertiwi Muda muda telah mencatat sejarah dan rekor tersendiri yakni menembus babak empat besar dengan predikat sebagai juara grup A, capaian tertinggi dari tim putri Indonesia di tingkat ASEAN. 

Bahkan, tim asuhan pelatih Rudi Eka Priyambada itu masih memiliki peluang untuk menjadi juara ketiga yang akan diperebutkan melawan Myanmar, pada Sabtu (15/7) malam kick-off 19.30 WIB. Myanmar juga gagal melangkah ke laga final setelah dikalahkan jirannya, Thailand dengan skor 1-2 pada babak semifinal.

 
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kanan) memberikan motivasi kepada pemain Timnas Wanita Indonesia U-19 Shesilia Putri Desrina (depan) usai pertandingan Semi Final AFF U-19 Women Championship 2023 melawan Timnas Thailand di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (13/7/2023). Indonesia gagal melaju ke Final AFF U-19 Women Championship 2023 setelah kalah dari Thailand dengan skor 7-1. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi (ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI)



Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang hadir khusus menonton pertandingan Kamis (13/7) malam memuji perjuangan Sheva Imut dan rekan-rekan atas hasil yang diraih mereka di AFF U-19.

"Terlepas dari hasil semifinal semua anak-anak malam ini sudah luar biasa, mereka membuat sejarah pertama kali tembus semifinal AFF U-19 Puteri. Mereka siap untuk tetap semangat pada laga perebutan juara tiga nanti. Bila menang tentu ada bonus," kata Erick yang juga Menteri BUMN itu.

Selain itu, Erick Tohir berjanji untuk menyetarakan upaya pembinaan atlet sepak bola puteri dengan putera Tanah Air sehingga kelak bisa mempersembahkan prestasi yang membanggakan di kancah kompetisi internasional.

"Kekalahan ini membuktikan kami di PSSI harus menyamakan pembinaan antara atlet sepak bola putri dan putra," kata Erick, didampingi Wakil Ketua PSSI Zainudin Amali dan Gubernur Sumsel Herman Deru.

Menurut Erick, salah satu bagian atas penyamarataan upaya pembinaan tersebut ialah dengan mengadakan kompetisi sepak bola khusus puteri.

Rencana menggelar kompetisi itu pun disambut gembira oleh Pelatih Kepala Timnas U-19 Putri Indonesia Rudi Eka Priyambada.

Menurut Rudi, keberadaan kompetisi ini sangat penting demi meningkatkan kemampuan dan jam terbang para pesepakbola putri.

Hal tersebut terlihat selama pertandingan semifinal ada sedikit perbedaan pola permainan antara pemain Timnas Indonesia dengan tim lawannya yang lebih hidup.

Menurut dia, itu terjadi karena para timnas semifinalis Piala AFF yakni seperti Thailand, Myanmar dan Vietnam mereka memiliki liga khusus sepak bola putri.

"Persiapan mereka juga matang, sedangkan kita persiapan hanya tujuh hari. Saya harap ini menjadi rujukan sepakbola putri Indonesia kedepannya. Tadi Pak Erick bilang tidak akan membedakan sepakbola wanita dengan pria, semoga bisa lebih peduli lagi terhadap sepakbola putri," ungkapnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumsel berkomitmen penuh menjaga kepercayaan pusat untuk menjadi tuan rumah kompetisi sepak bola terbesar di ASEAN itu dengan menjamin kelancaran dan kenyamanan para pemain -ofisial timnas peserta, termasuk pendukungnya selama di Palembang.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan adanya kelengkapan infrastruktur olahraga di Jakabaring Sport City dan fasilitas penunjang seperti transportasi terintegrasi Kereta Ringan/LRT, Bus Transmusi dan pesawat terbang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga puluhan penginapan menjadi jaminan kenyamanan tersebut.

Kemudian, sebanyak empat ribu personel gabungan TNI/Polri, Badan SAR Nasional, BPBD, Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan turut disiagakan untuk menjamin keamanan para delegasi negara tetangga selama kompetisi sepak bola berlangsung di Palembang.

Menurut Herman, kompetisi seperti itu sangat penting baik untuk menstimulasi perkembangan olahraga sepak bola di Sumsel maupun meningkatkan perekonomian daerah, melalui kunjungan domestik-mancanegara.

Pemerintah Provinsi Sumsel mencatat jumlah kunjungan kewisataan ke Palembang dan sekitarnya itu meningkat 10-15 persen setiap  berlangsungnya kompetisi olahraga, atau sekitar 3.000 orang.

"Hotel, penginapan penuh semuanya. Nah dari kunjungan itulah juga kami turut mempromosikan produk UMKM baik kuliner, kriya dan semacamnya meningkatkan ekonomi masyarakat. Pemerintah Provinsi Sumsel mengapresiasi dan berkomitmen menjaga kepercayaan itu," tandasnya.