Tapanuli Tengah layak jadi lokasi wisata sejarah

id tapteng, tapanuli tengah, kota barus, sejarah kota barus, wisata sejarah

Tapanuli Tengah layak jadi lokasi wisata sejarah

Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, (Foto ist)

....Situs yang paling terkenal Kota Barus sekitar 60 Km dari Kota Sibolga, Tapanuli Tengah yang sempat mengalami masa keemasan pada abad X sebagai salah satu pusat perdagangan dunia....
Medan  (ANTARA Sumsel) - Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang layak menjadi lokasi wisata sejarah karena wilayah pantai barat ini banyak situs bersejarah yang berusia ratusan tahun.

"Banyak sekali, bahkan ribuan," kata  Ketua Pusat Studi Ilmu-ilmu Sosial dan Sejarah (PUSSIS) Universitas Negeri Medan  Ikhwan Azhari di Medan, Sabtu.

Menurut dia, situs yang paling terkenal Kota Barus sekitar 60 Km dari Kota Sibolga, Tapanuli Tengah yang sempat mengalami masa keemasan pada abad X sebagai salah satu pusat perdagangan dunia.

Berbagai peninggalan tua di kota tersebut banyak diminati sebagai objek penelitian dan pengkajian bagi pelajar dan ilmuan luar negeri.

Demikian juga situs di Lobu Tua yang lokasi tidak terlalu jauh dari Kota Barus yang merupakan kota kuno dan menjadi salah satu pemukiman berbagai etnis di dunia pada abad X.

Salah satu bukti adanya etnis dari luar di Lobu Tua adalah penemuan prasasti yang bertuliskan aksara Tamil yang diperkirakan berusia ratusan tahun.

"Jejak dari situs-situs itu masih ada. Sebagian disimpan di Yayasan Museum Barus," katanya.

Namun sayangnya, kata dia, berbagai situs warisan dunia tersebut hampir punah seiring pertumbuhan penduduk dan proses pembangunan yang dilakukan masyarakat.

Ia mencontohkan pencabutan berbagai nisan tua di Kota Barus dan Loba Tua yang dibongkar untuk dijadikan lokasi perumahan atau berbagai bangunan lainnya.

Tanpa mengetahui nilai sejarah dan keilmuan, berbagai nisan tua tersebut hilang tanpa diketahui lokasinya atau dimanfaatkan untuk hal-hal yang jauh dari nilai kesejarahan.

Padahal nisan-nisan tersebut mengandung nilai keilmuan dan sejarah yang tinggi, mulai dari jenis batu yang digunakan, bentuk dan ornamen nisan, hingga aksara yang digunakan masyarakat pada masa itu.

Pihaknya mengharapkan Pemkab Tapanuli Tengah dapat melestarikan berbagai situs dunia tersebut dan menjadikan sebagai lokasi wisata sejarah.

Selain untuk merawat situs tua, pihaknya berkeyakinan jika upaya itu dapat menarik kunjungan wisatawan internasional, terutama kalangan ilmuwan yang ingin mengetahui jejak sejarah dunia. (ANT)