Warga Sungai Sodong tak akan balas dendam

id sungai sodong, tak balas dendam

Mesuji, Sumsel, (ANTARA News) - Warga Desa Sungai Sodong, Kabupaten Ogan Komering Ilir menyatakan tidak akan balas dendam atas kejadian meninggalnya dua warga setempat, akibat bentrok dengan pihak perusahaan perkebunan PT Sumber Wangi Alam, 21 April 2011.

"Buat apa balas dendam, karena kejadian itu merupakan musibah," kata H Ahmad Tutul, ayah korban, Indra Syafei, di Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Sumatera Selatan, Kamis.

Bentrok antara masyarakat Desa Sungai Sodong dengan petugas pengamanan (pam swakarsa) PT SWA itu mengakibatkan dua warga tewas, dan lima petugas pengamanan perusahaan juga meninggal dunia.

Dua orang warga setempat yang meninggal dunia, di antaranya Indra Syafei.

Memang almarhum Indra merupakan anak tunggal, tetapi sebagai orang tua dirinya tidak akan balas dendam, kata Ahmad Tutu lagi.

Lebih lanjut dia mengatakan, satu korban wagra Sungai Sodong lainnya, yakni Syaktu Macan bin Sulaiman merupakan keponakannya sendiri.

Namun, walaupun demikian, dirinya menegaskan tidak akan balas dendam atas kejadian tersebut.

Apalagi, kata dia, permasalahan hukum dalam kasus itu sudah diproses, dan pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada yang berwajib untuk menanganinya.

Namun, lanjut dia, pihaknya hanya mengharapkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi, sehingga masyarakat di daerahnya semakin nyaman.

Menurut dia, supaya kejadian tidak terulang lagi, diharapkan pihak perusahaan PT SWA juga harus menyerahkan hak lahan milik rakyat setempat.

Hal ini, karena pemicu permasalahan tersebut akibat adanya lahan masyarakat yang sedang bersengketa dengan perusahaan, ujar dia lagi.

Namun, walaupun demikian masyarakat di desa ini tetap damai serta menjalankan aktivitas seperti biasa.

Almarhum Indra Syafei, menurut dia, meninggalkan seorang anak laki-laki berusia 1,6 tahun, serta satu unit mobil.

Anak almarhum tersebut sekarang dirawat ibunya, sementara mobil jenis Astrada pihaknya yang mengurusnya, kata dia lagi.

Ratusan warga Sungai Sodong dan perwakilan warga yang bersengketa lahan dengan perusahaan lain di Sumsel dan Lampung, bersama elemen masyarakat dan NGO/LSM menggelar doa dan dzikir bersama di lahan tempat bentrokan terjadi, Kamis siang.

Selain mendoakan para korban, doa dan dzikir bersama itu juga bertujuan mendorong agar pemerintah dan instansi berwenang segera menuntaskan permasalahan sengketa lahan masih berlangsung di Sumsel, Lampung dan daerah lain di tanah air.(ANT-U005*B014)