Palembang (ANTARA Sumsel) - Yayasan Lembaga Konsumen Sumatera Selatan meminta aparat kepolisian membongkar habis jaringan pembuat dan pengedar vaksin palsu serta menindak tegas para tersangkanya karena perbuatan mereka sangat merugikan masyarakat.
"Vaksin digunakan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu, jika sampai vaksin palsu yang digunakan bisa berbahaya bagi kesehatan dan orang yang bersangkutan rentan terserang penyakit," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumsen (YLK) Sumatera Selatan Hibzon Firdaus, di Palembang, Jumat.
Menurut dia, pelaku pembuat dan pengedar vaksin palsu yang diamankan dari sejumlah lokasi di Jakarta dan sekitarnya beberapa waktu lalu, tidak boleh dibiarkan lolos dari jeratan hukum sehingga dapat dicegah masuk ke wilayah Sumsel dan timbulnya korban yang lebih banyak.
Selain diperlukan tindakan hukum secara tegas, untuk mencegah masyarakat menjadi korban sindikat pemalsu vaksin, pihaknya mengimbau masyarakat di provinsi ini agar melakukan vaksin di tempat yang sangat dipercaya serta tidak mudah tergiur dengan pelayanan vaksin dengan biaya murah sebelum diyakini dari sumber dan orang yang tepat, katanya.
Dia menjelaskan, masyarakat perlu mewaspadai peredaran vaksin palsu untuk mencegah terjadinya masalah gangguan kesehatan atau dampak buruk lainnya yang dapat merugikan masyarakat selaku konsumen.
Vaksin palsu tidak ada jaminan bahan baku dan kandungan isinya sesuai dengan khasiat yang diharapkan masyarakat.
Produk palsu itu, perlu ditertibkan peredarannya karena selain dapat membahayakan kesehatan masyarakat, juga dapat merusak pasar produk yang memiliki izin yang sah untuk diperdagangkan secara umum karena biasanya barang ilegal harganya lebih murah daripada barang yang dipasarkan sesuai ketentuan.
Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan produksi dan peredaran vaksin palsu dapat dihentikan dan masyarakat selaku konsumen bisa terhindar dari penggunaan barang yang diproduksi dan dipasarkan secara tidak sah itu, ujar Hibzon.
Berita Terkait
Ilmuwan sebut rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
Jumat, 26 April 2024 14:55 Wib
OKU dapat tambahan pupuk bersubsidi dari Dinas Pertanian Sumsel
Jumat, 26 April 2024 14:31 Wib
Kejari Lubuklinggau tetapkan tersangka korupsi makan siswa tahfidz
Jumat, 26 April 2024 14:07 Wib
PTBA berdayakan ibu rumah tangga lewat kerajinan songket
Jumat, 26 April 2024 13:57 Wib
Chief Sustainability Officer APP Group Elim Sritaba raih Leading Women Award 2024
Jumat, 26 April 2024 11:26 Wib
Tim SAR cari tiga warga yang tertimbun longsor Banjarwangi
Jumat, 26 April 2024 11:08 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 11:06 Wib
Inikah bukti level kualitas timnas sepak bola kita meningkat tajam?
Jumat, 26 April 2024 10:54 Wib