Palembang (ANTARA Sumsel) - Oknum warga diduga membakar lahan sehingga
sejak dua hari terakhir muncul titik api baru di kawasan mineral (bukan
lahan gambut) di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Wakil Komandan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan Letkol Wahyu di
Palembang, Selasa, mengatakan kerugian ini dilatari oleh pola titik api
yang tergolong istimewa yakni hanya ada di pagi hingga sore hari,
sehingga diduga dilakukan warga untuk tujuan pembersihan lahan.
"Titik api terpantau banyak di pagi hari seperti hari ini ada 105
`hotspot`, tapi nanti sore terlihat akan berkurang secara drastis karena
lahan yang terbakar bukan lahan gambut, jadi sudah padam atau tidak
menyebar," ungkap Wahyu yang dijumpai seusai rapat koordinasi lapangan
di kantor BNPB Daerah Sumsel.
Ia mengatakan, warga diduga membakar lahan ini untuk mengejar musim
tanam yang sebentar lagi tiba karena beberapa wilayah di Sumsel sudah
disirami hujan.
"Oknum warga ini mau cepat saja, mengejar hujan yang sebenar lagi
datang. Padahal `hotspot` sempat berkurang drastis saat turunnya hujan,
meski tidak merata," kata dia.
Untuk itu, petugas TNI dikerahkan untuk mengawasi lahan-lahan
berpotensi dibakar untuk tujuan pembersihan lahan ini, terutama di
Pedamaran, Cengal, Sungai Menang, dan Mesuji.
"Dua hari lalu masih terpantau ada asap tebal di kawasan yang
dicurigai ini. Bahkan di Pedamaran masih ada api yang menyala,"
tuturnya.
Supaya lebih efektif, menurutnya, Satgas sudah meredoposisi
pasukan, dari semula hanya satu pos kini dibuat tiga hingga empat pos di
kawasan yang dicurigai itu.
Selain pengawasan, petugas TNI juga mendekati warga untuk menyosialisasikan cara pembersihan lahan tanpa bakar, ujarnya.
Sementara ini, upaya pemadaman terus dilakukan dengan
mengoptimalkan petugas di darat yakni terdiri dari 2.328 personel TNI
(seribu orang di antaranya dari Mabes TNI) dan armada udara.
Sejauh ini sebanyak 50 orang tenaga ahli pemadaman kebakaran dari
Afrika Selatan yang merupakan bantuan dari APP Sinar Mas sudah
diterjunkan di kawasan Air Sugihan, OKI sejak Jumat (6/11).
Selain itu, armada udara masih diperkuat pesawat sewa asal Rusia
Be-200 (bantuan juga dari Sinar Mas), enam helikopter "water bombing",
dan tiga pesawat air traktor.
Berita Terkait
Tiga ABK tewas dalam kebakaran kapal di Muara Baru
Selasa, 7 Mei 2024 9:59 Wib
Jangan lupa matikan kompor habis memasah, hindari kejadian seperti ini
Selasa, 7 Mei 2024 9:28 Wib
Gudang BBM di Lampung Selatan terbakar, polisi lakukan penyelidikan
Rabu, 1 Mei 2024 22:30 Wib
Lansia rentan jadi korban kebakaran, di Palembang tambah satu kasus
Rabu, 1 Mei 2024 7:28 Wib
Pemkab Muara Enim bantu warga korban kebakaran
Sabtu, 27 April 2024 23:55 Wib
Kebakaran rumah tinggal sebabkan satu orang meninggal
Jumat, 26 April 2024 14:04 Wib
Inilah identitas tujuh korban kebakaran di Jaksel, dua diantaranya anak-anak
Sabtu, 20 April 2024 9:01 Wib
7 orang penghuni ruko tewas terbakar dalam satu ruangan
Jumat, 19 April 2024 7:58 Wib