Satgas: oknum warga diduga bakar lahan

id hutan, kebakaran hutan

Satgas: oknum warga diduga bakar lahan

Komandan Satgas kebakaran hutan Letkol Wahyu (Foto Antarasumsel.com/Dolly/15/Den)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Oknum warga diduga membakar lahan sehingga sejak dua hari terakhir muncul titik api baru di kawasan mineral (bukan lahan gambut) di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Wakil Komandan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan Letkol Wahyu di Palembang, Selasa, mengatakan kerugian ini dilatari oleh pola titik api yang tergolong istimewa yakni hanya ada di pagi hingga sore hari, sehingga diduga dilakukan warga untuk tujuan pembersihan lahan.

"Titik api terpantau banyak di pagi hari seperti hari ini ada 105 `hotspot`, tapi nanti sore terlihat akan berkurang secara drastis karena lahan yang terbakar bukan lahan gambut, jadi sudah padam atau tidak menyebar," ungkap Wahyu yang dijumpai seusai rapat koordinasi lapangan di kantor BNPB Daerah Sumsel.

Ia mengatakan, warga diduga membakar lahan ini untuk mengejar musim tanam yang sebentar lagi tiba karena beberapa wilayah di Sumsel sudah disirami hujan.

"Oknum warga ini mau cepat saja, mengejar hujan yang sebenar lagi datang. Padahal `hotspot` sempat berkurang drastis saat turunnya hujan, meski tidak merata," kata dia.

Untuk itu, petugas TNI dikerahkan untuk mengawasi lahan-lahan berpotensi dibakar untuk tujuan pembersihan lahan ini, terutama di Pedamaran, Cengal, Sungai Menang, dan Mesuji.

"Dua hari lalu masih terpantau ada asap tebal di kawasan yang dicurigai ini. Bahkan di Pedamaran masih ada api yang menyala," tuturnya.

Supaya lebih efektif, menurutnya, Satgas sudah meredoposisi pasukan, dari semula hanya satu pos kini dibuat tiga hingga empat pos di kawasan yang dicurigai itu.

Selain pengawasan, petugas TNI juga mendekati warga untuk menyosialisasikan cara pembersihan lahan tanpa bakar, ujarnya.

Sementara ini, upaya pemadaman terus dilakukan dengan mengoptimalkan petugas di darat yakni terdiri dari 2.328 personel TNI (seribu orang di antaranya dari Mabes TNI) dan armada udara.

Sejauh ini sebanyak 50 orang tenaga ahli pemadaman kebakaran dari Afrika Selatan yang merupakan bantuan dari APP Sinar Mas sudah diterjunkan di kawasan Air Sugihan, OKI sejak Jumat (6/11).

Selain itu, armada udara masih diperkuat pesawat sewa asal Rusia Be-200 (bantuan juga dari Sinar Mas), enam helikopter "water bombing", dan tiga pesawat air traktor.