Pemkot Palembang gandeng investor bangun hotel

id pemkot, walikota palembang, harnojoyo, hotel, investor, sahid group

Pemkot Palembang gandeng investor bangun hotel

Ilustrasi - Sebuah hotel berbintang tengah dibangun di Kota Palembang, Jumat (28/12). (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

Palembang (ANTARA Sumsel - Pemerintah Kota Palembang menggandeng investor swasta Sahid Group untuk membangun hotel di tepi Sungai Musi yang ditargetkan sudah berdiri sebelum perhelatan Asian Games ke-18 tahun 2018.

Pelaksana Tugas Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Jumat, mengatakan, kerja sama dengan investor ternama di bidang hotel berbintang ini sebagai wujud keseriusan Palembang untuk membangun hotel 20 lantai tersebut.

"Nota kesepahaman sudah dibuat degan Sahid Group dengan dimediasi oleh PT ITCD (BUMN pengembang pariwisata). Mudah-mudahan pada 2016 mendatang sudah terlihat geliatnya," kata dia.

Ia mengemukakan, PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) telah lebih dahulu menunjukan keseriusan dengan memaparkan desain awal pembangunan hotel berbintang lima di tepi Sungai Musi.

"Rencananya hotel ini akan dibangun di lahan Pemko Palembang seluas 6 ribu meter persegi dengan desain berbentuk kapal dengan kebutuhan anggaran berkisar Rp200 miliar," kata dia.

Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Investasi Pemkot Palembang Sudirman Tegoeh menambahkan ITDC bersedia membangun hotel mewah itu karena telah memproyeksikan Kota Palembang sebagai lokasi wisata sungai pertama di Indonesia.

"ITDC tertarik mengembangkan pariwisata di Kota Palembang karena di Indonesia belum ada yang fokus mengembangkan wisata sungai, sementara untuk wisata laut terbilang sudah banyak," kata Sudirman.

Pemkot sangat menyambut baik rencana ini karena sejak lama terkendala dana dalam mengembangkan sektor pariwisata.

Kehadiran BUMN PT ITDC ini diharapkan memecah kebuntuan ini mengingat selama ini belum ada yang mampu menyambungkan antara pihak swasta dan pemerintah.

"Yang disukai dari kerja sama ini yakni PT ITDC akan mengawal ketersediaan dana, seperti halnya ketika membangun Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang membutuhkan dana Rp1,8 triliun. Kini pemerintah pusat sudah siap menguncurkan dana Rp250 miliar setiap tahun," kata dia.