Hasil panen padi OKU meningkat

id panen, panen padi perdana

Hasil panen padi OKU meningkat

Direktur Pasca Tanam Kementerian Pertanian RI, Pending Dandih Permana memberikan bantuan alat pertanian kepada petani di OKU (Foto: antarasumsel.com/ Evan Ervani/15)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Hasil panen padi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan meningkat dari 4,6 ton per hektare, sekarang menjadi enam ton per hektare.

Meskipun Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) bukan salah satu daerah lumbung penghasil padi, namun kabupaten tersebut mampu meningkatkan produksi padi petani, kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati OKU, Kuryana Aziz di Baturaja, Jumat.

Dijelaskannya, para petani di Kabupaten OKU sekarang ini telah mampu melakukan panen dua kali setahun.

Menurut dia, selama kurun waktu enam tahun sejak 2008 pemerintah Kabupaten OKU terbilang cukup berhasil dalam mencetak areal persawahan, karena hingga kini telah mencapai 1.020 hektare lahan tanam tersebar di beberapa titik potensial, seperti di Kecamatan Pengadonan dan Peninjauan.

Meskipun tergolong bukan daerah lumbung pangan di Sumsel, namun Kabupaten OKU berhasil melakukan upaya peningkatan hasil produksi gabah kering giling (gkg) dalam setiap kali panen dilakukan petani.

Hal tersebut terbukti ketika panen raya dilakukan oleh Direktur Pasca Tanam Kementerian Pertanian RI, Pending Dandih Permana bersama Bupati OKU Kuryana Aziz beserta jajaran Pemkab setempat di Desa Gunung Kuripan Kecamatan Pengadonan di atas lahan seluas 125 hektare, pada Kamis (21/5).

Meskipun areal persawahan di OKU sebagian besar mengandalkan pengairan pasang surut sungai, para petaninya mampu meningkatkan jumlah produksi padi hasil panen.

Areal persawahan tersebut sudah dilakukan penanaman dua kali setahun oleh kelompok tani dibantu oleh petugas penyuluh dari Dinas Pertanian dan TNI, katanya.

Sementara, Ketua Kelompok Tani dan Nelayan OKU, Syamsudin menyatakan, kalau hasil panen petani mengalami peningkatan.

Bersamaan dengan panen raya tersebut, Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI memberikan bantuan sarana pertanian, antara lain traktor tangan, dan pompa air yang diharapkan mampu membantu para petani di daerah itu dalam meningkatkan produksi padi untuk menunjang ketahanan pangan nasional.