Baturaja (ANTARA Sumsel) - Objek wisata Gua Putri di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Sumatera Selatan hingga saat ini belum dibenahi oleh Dinas
Pariwisata setempat, setelah dilanda bencana banjir bandang di wilayah
itu beberapa waktu lalu.
Pantauan di lapangan, Minggu, kondisi gua putri di Desa Padang
Bindu, Kecamatan Sebidang Aji tak seindah dulu lagi, karena mengalami
kerusakan akibat banjir bandang yang menerjang objek wisata kebanggaan
warga Ogan Komering Ulu (OKU) dan hingga saat ini belum mendapat
perbaikan dari instansi terkait.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Musium Sipahit Lidah dan
Gua Putri, Riswan Dinata di Baturaja, Minggu mengatakan bahwa kerusakan
terparah di lokasi terjadinya bencana yakni pada pagar trek gua yang
jebol hingga lampu penerangan warna warni kondisinya 70 pesen rusak
parah.
Sementara, akibat kerusakan itu berdampak pada jumlah pengunjung menurun drastis.
"Kita tidak tahu apa penyebabnya, mungkin karena trek jalan gua yang
sekarang ini menurut saya tidak aman untuk dilintasi pengunjung," kata
Riswan.
Selain itu, kondisi di dalam gua juga saat ini bisa dikatakan gelap
hanya 30 persen lampu penerangan warna warni masih bisa menyala, karena
hanya lampu putih masih berfungsi.
"Jadi kondisinya bisa dikatakan tidak seindah dulu lagi. Kami
berharap agar pemerintah memperhatikan hal ini, sehingga objek wisata
alam bisa kembali indah seperti dulu lagi," katanya.
Riswan menambahkan, dalam waktu dekat sebelum ada perbaikan
permanen, mereka akan mengganti pagar besi yang roboh akibat diterjang
bajir dengan menggunakan bambu.
Hal tersebut kata dia, guna pengamanan pengunjung melintasi dalam
gua dengan harapan agar wisatawan kembali ramai berkunjung.
Sementara, selain perbaikan kawasan gua putri juga pihak Kementerian
Pendidikan dan Kebudayanaan Republik Indonesia melalui Direktur
Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman berencana akan membangun Museum
Modern di Situs Padang Bindu Kecamatan Semidang Aji.
Museum yang akan dibangun ini berbeda dari museum sebelumnya karena
akan dibangun lebih nyaman dengan dilengkapi fasilitas storic,
laboratorium, display public, audio visual, wisma peneliti, kios
souvenir, kantor pengelola, kantin, gudang, kamar dengan bad, kamar
mandi di dalam, TV dan AC.
"Semua terintegrasi dengan museum yang sudah ada di satu kawasan," katanya.
Dia menjelaskan, rencana pembangunan tahap awal yang akan
menggunakan lahan seluas satu hektare itu menelan biaya sekitar Rp10
miliar dari APBN.
Pembangunan dijadwalkan akan dilelang pada April 2015, merupakan realisasi usulan pada tahun 2013, katanya.
Berita Terkait
Mengenali sisa-sisa peradaban dari Goa Putri dan Goa Harimau
Selasa, 16 April 2024 19:02 Wib
Wisatawan Goa Putri OKU membludak pada puncak libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 19:38 Wib
Polres OKU kawal kenyamanan objek wisata Goa Putri
Sabtu, 13 April 2024 5:52 Wib
Perbasi: Timnas Basket Putri U-18 tetap lolos FIBA Asia Cup
Sabtu, 6 April 2024 20:47 Wib
Odekta buru tiket Olimpiade Paris lewat kejuaraan di Korsel
Kamis, 4 April 2024 12:04 Wib
Ganda putri Ana/Tiwi runnerup Spain Masters 2024
Minggu, 31 Maret 2024 19:42 Wib
Gudang amunisi Armed di Gunung Putri Kabupaten Bogor terbakar
Sabtu, 30 Maret 2024 20:47 Wib
Ganda putri Lanny/Ribka melaju ke final Swiss Open 2024
Sabtu, 23 Maret 2024 23:30 Wib