Warga delapan desa OKU akan ters DNA

id manusia purba, warga tes dna

Warga delapan desa OKU akan ters DNA

Arkeolog nasional temukan kareangka manusia purba yang diperkirakan ibu dan anak berusia ribuan tahun silam di Goa Harimau Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan (Foto Antarasumsel.com/15/E Permana)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - Sejumlah warga delapan desa di Kecamatan Semidang Aji Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan akan dites DNA guna memastikan keterkaitan hubungan kekerabatan antara fosil purbakala temuan di Gua Harimau beberpa waktu lalu.

Ketua Tim Arkeologi Nasional Prof DR Truman Simanjuntak di dampingi asistennya Dr Agus A di Baturaja, Selasa mengatakan bahwa warga delapan desa yang akan diuji sempel darahanya tersebut yaitu Desa Panggal-Panggal, Padang Bindu, Niursya, Sukamerindu, Batanghari, Sukarame, Tanjung Kurung dan Desa Kuripan.

"Tim akan mengambil sample darah salah penduduk asli di delapan desa itu," katanya.

Menurut dia, pihaknya menargetkan sebanyak 100 orang penduduk asli di delapan desa itu akan dilakukan tes DNA.

"Kita akan tes tiga generasi untuk mengetahui apakah ada hubungan kekerabatan penduduk setempat dengan manusia pra sejarah yang ditemukan terkubur di Gua Harimau," jelasnya.

Dikemukakannya, hasil tes DNA nantinya bisa diketahui tergantung waktu dan prioritas, namun untuk isolasi sempel darah hasil pengujian tidak terlalu lama bisa dilihat.

"Kalau menggunakan metode konvensional membutuhkan waktu tiga minggu, namun saat ini ada metode sudah baku yang hasilnya lebih cepat lagi bisa diketahui," tegasnya.

Dia menjelaskan, penelitian dengan mengajak serta Tim Biologi Molekuler Eijkman (Lembaga Analisis DNA-red) Jakarta sangat penting untuk mengungkap sejarah khususnya wilayah setempat.

Selain untuk mengetahui asal usul dan kekerabatan di OKU, kata dia, penelitian itu juga dilakukan untuk kepentingan pengetahuan.

Dijelaskannya, tes DNA ini sangat penting karena fungsinya sebagai pembawa informasi genetic mahluk hidup, serta pembawa instruksi bagi pembentukan ciri dan sifat mahluk hidup.

DNA juga berperan pada duplikasi dan pewarisan sifat, selain itu reflikasi DNA juga memberikan jalan untuk diwariskan dari satu sel ke sel lainnya.

"Hasil tes DNA akan dicocokan dengan DNA milik manusia pra sejarah yang hidup ribuan tahun lalu ditemukan di Gua Harimau," ungkapnya.

Menurut Truman, pihaknya juga sangat bersyukur karena beberapa ahli ikut bergabung meneliti di Situs Padang Bindu Kabupaten OKU.

"Saat ini juga ikut bergabung Director Complexity Institute Nanyang Technological University, Prof John Stephen Lansing dari Singapura yang sudah menjadi acuan dunia," ujarnya.

Sementara, Tim Arkeologi Nasional (Arkenas) Jakarta dalam penelitian di Goa Harimau Desa Padang Bindu Kabupaten Ogan Komering Ulu, pada 27 Mei 2014 menemukan kerangka manusia purba diduga ibu dan anak terkubur dalam satu lubang yang sama.

"Ini sangat menarik dan mempunyai cerita yang sangat mengharukan karena posisi kerangka sang ibu memeluk anaknya di atas perut," kata Prof Trauman Simanjuntak.

Dikatakannya, hasil temuan kerangka diduga ibu dan anak tersebut merupakan salah satu penemuan dari 78 kerangka yang ditemukan di Goa Harimau.

Menurut dia, ada 78 kerangka manusia purba yang ditemukan diperkirakan hidup di zaman antara 3.000 hingga 14.000 tahun silam berasal dari dua ras berbeda, yaitu Ras Austronesia dan Austromelanesid.

"Bahkan, kemungkinan kerangka manusia purba itu hidup di zaman 20.000 tahun silam, sebab galian dua meter saja diperkirakan berusia 14.000 tahun. Sekarang kami sudah menggali kedalaman lebih dari empat meter," ungkapnya.