BMKG: Sumsel berawan hingga hujan ringan

id bmkg, hujan, berawan hingga hujan ringan, kondisi cuaca, cuaca sumsel, cuaca

BMKG: Sumsel berawan hingga hujan ringan

Cuaca cukup cerah di sekitar Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. (Foto Antarasumsel.com/Yudi Abdullah/12)

...Berdasarkan pengamatan melalui satelit, kondisi cuaca di delapan kota di wilayah kita berawan dan sembilan kota lainnya berpotensi hujan ringan...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Kondisi cuaca di wilayah Sumatera Selatan diprakirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat berawan dan berpeluang hujan dengan intensitas ringan.

"Berdasarkan pengamatan melalui satelit, kondisi cuaca di delapan kota di wilayah kita berawan dan sembilan kota lainnya berpotensi hujan ringan," kata Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel, Indra Purnama di Palembang, Senin.

Menurut dia, delapan kota di provinsi yang kini dikembangkan menjadi 17 kabupaten dan kota itu yang diprakirakan berawan yakni Kota Baturaja, Kayu Agung, Pangkalanbalai, Martapura, Muaradua, Indralaya, Palembang, dan Prabumulih.

Sedangkan sembilan kota lainnya yang kondisi cuacanya berpeluang hujan dengan intensitas ringan yakni Kota Muata Enim, Pali, Lahat, Musirawas, Muratara, Sekayu, Tebingtinggi, Pagaralam, dan Lubuklinggau.

Beberapa kota yang diprakirakan berawan memiliki suhu udara berkisar 23-32 derajat Celsius, kelembapan udaranya berkisar 58-94 persen, kecepatan angin sekitar 25 km/jam dengan arah angin daerah tersebut sebagian besar menuju tenggara kecuali Kota Baturaja dan Prabumulih arah anginnya menuju selatan.

Sedangkan kota yang diprakirakan berpeluang hujan ringan memiliki suhu udara berkisar 23-33 derajat Celsius, kelembapan udaranya berkisar 58-96 persen, kecepatan angin sekitar 25 km/jam dengan arah angin seluruhnya menuju selatan, katanya.

Dia menjelaskan, Sumsel mulai terdapat beberapa daerah yang berawan karena sebagian wilayah provinsi yang berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa itu mulai memasuki musim kemarau sejak Juni 2014.

Dalam kondisi cuaca mulai memasuki musim kemarau, beberapa hal yang perlu diwaspadai seperti potensi terjadinya titik api (hotspot), dan angin kencang.

Sejumlah daerah yang perlu mewaspadai potensi titik api yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan seperti Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, dan Musirawas, katanya.

Melihat perkembangan iklim yang beberapa hari terakhir cenderung panas serta mulai terdeteksi keberadaan titik api, diimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Ancaman titik api perlu diwaspadai sehingga tidak menimbulkan masalah kabut asap yang dapat mengganggu aktivitas penerbangan, kegiatan masyarakat, dan gangguan kesehatan, kata Indra.

Sebelumnya Kabid Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sumsel, M.S Sumarwan mengatakan, guna mengantisipasi terjadinya bencana yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan sosial seperti kekeringan lahan pertanian, serta kebakaran hutan dan lahan, pihaknya telah menyiapkan bantuan tanggap darurat untuk membantu masyarakat mencegah terjadinya masalah sosial.

Selain itu, pihaknya selaku Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) provinsi setempat, juga berupaya menyiagakan sekitar 800 relawan yang selama ini di bawah pembinaan Dinas Sosial, sehingga jika terjadi bencana dampak musim kemarau tersebut bisa membantu masyarakat bersama instansi terkait lainnya, kata Sumarwan.