BPBD OKU kerahkan 300 personel penanggulangan bencana

id Bencana banjir, tanah longsor, musim hujan, penanggulangan bencana alam, BPBD OKU

BPBD OKU kerahkan 300 personel penanggulangan bencana

Personel BPBD OKU mengevakuasi korban banjir di Kecamatan Lubuk Batang. (ANTARA/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menyiagakan 300 personel untuk menanggulangi banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung di wilayah itu.

Manager Pusdalops BPBD OKU Gunalfi di Baturaja, Senin, mengatakan curah hujan tinggi yang terjadi di daerah itu sejak beberapa hari terakhir dikhawatirkan menimbulkan dampak berupa bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.

Terlebih, kata dia, Kabupaten OKU salah satu daerah di Provinsi Sumsel yang dipetakan rawan terjadi bencana alam saat musim hujan.

Sebagai upaya pencegahan bencana alam, pihaknya telah menyebar ratusan personel ke daerah-daerah rawan bencana agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin.

"Ada sebanyak 300 personel BPBD yang kami siagakan, termasuk dari satgas yang tersebar di beberapa posko kecamatan dan posko induk untuk menanggulangi jika terjadi bencana alam," katanya.

Ratusan personel tersebut siaga 1x24 jam di setiap posko yang dibentuk di seluruh kecamatan guna memantau situasi terkini, termasuk bertugas mengevakuasi korban bencana alam.

"Titik fokus pengawasan di daerah-daerah rawan bencana, terutama mengawasi debit air sungai yang berpotensi menimbulkan bencana banjir," ujarnya.

Dia menyebut daerah rawan banjir di Kabupaten OKU, meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Semidang Aji, Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya, Sosoh Buay Rayap, dan Lengkiti.

Daerah rawan longsor, yaitu Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan, dan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan.

"Masyarakat juga kami ingatkan kembali untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam supaya tidak menimbulkan korban jiwa," ujar dia.