KPU OKU imbau media massa jaga independensi pada Pemilu 2024

id Pemilu 2024, media massa, zero konflik, berita berimbang,KPU OKU

KPU OKU imbau media massa jaga independensi pada Pemilu 2024

KPU OKU menggelar coffe morning bersama awak media di Hotel BIL Baturaja, Kamis. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Baturaja (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan(Sumsel) meminta media massa agar independen atau tidak berpihak kepada salah satu calon legislatif (caleg) ataupun pasangan calon presiden serta wakil presiden pada Pemilu 2024.

"Media massa adalah pilar keempat demokrasi di Indonesia sehingga diharapkan agar netral saat Pileg dan Pilpres nanti," tegas Ketua KPU OKU Naning Wijaya saat menggelar coffe morning bersama awak media di Hotel BIL Baturaja, Kamis.

Menurut Naning, masyarakat sebagai konsumen media massa berhak menerima berita berimbang sehingga para jurnalis dituntut profesional menjalankan tugasnya dengan mengedepankan kode etik jurnalistik.

Selain itu, kata Naning, pihaknya juga meminta kepada rekan-rekan wartawan di Ogan Komering Ulu agar proaktif menangkal berita hoax yang biasanya banyak bertebaran di media sosial menjelang Pemilu 2024.

"Salah satunya dengan membiasakan diri selalu mengecek terlebih dahulu kebenaran dari informasi yang disebarkan setiap individu sebelum dimuat di media masing-masing," katanya.

Naning pun berharap media massa bisa ikut ambil bagian membantu KPU dalam mensosialisasikan seluruh tahapan pemilu sehingga nanti tingkat partisipasi pemilih bisa meningkat sesuai target yang ditetapkan.

Dalam kesempatan tersebut, akademisi dari Universitas Baturaja, Dr Hendra Alpani mengaku sependapat dengan pernyataan Ketua KPU OKU Naning Wijaya yang berharap agar media massa bisa bersikap netral saat pemilu berlangsung.

Menurut Hendra, media massa memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga kesatuan NKRI dengan menyajikan berita berimbang tanpa hoax dan tidak membuat masyarakat terpecah belah.

Kemudian yang tak kalah pentingnya, kata Hendra, media massa memiliki peran penting untuk menangkal gerakan negatif yang dilakukan buzzer-buzzer yang tidak bertanggung-jawab.

"Target utamanya adalah kita minta agar media ikut membantu pemerintah menciptakan pemilu yang zero konflik," tegas Hendra.