Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) seiring pelemahan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup naik 27,2 dolar AS atau 1,34 persen menjadi 2.060,2 dolar AS per ounce.
Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan dalam pidatonya di Washington, D.C. pada Selasa (28/11) bahwa ia semakin yakin bahwa kebijakan saat ini berada pada posisi yang tepat untuk memperlambat perekonomian dan mengembalikan inflasi ke 2 persen.
Waller menambahkan bahwa ia bisa melihat titik di mana The Fed mungkin mulai menurunkan suku bunganya jika inflasi terus menurun dalam tiga hingga lima bulan ke depan.
Dalam pidato pembukaan di Konferensi Pertanian Midwest pada Selasa (28/11), Presiden Federal Reserve Bank of Chicago Austan Goolsbee mengatakan bahwa secara keseluruhan bank sentral AS telah membuat kemajuan yang baik dalam hal inflasi.
"Pada 2023 kita berada di jalur untuk mencatat penurunan inflasi tertinggi dalam 71 tahun," ujar Goolsbee.
Berita Terkait
FKPPIB minta PTPN Group jaga ritme transformasi bisnis
Jumat, 10 Mei 2024 18:39 Wib
Pertamina sebut banjir di OKU tak pengaruhi pasokan BBM dan LPG
Jumat, 10 Mei 2024 14:58 Wib
Bata sebut penutupan pabrik dilakukan untuk keberlanjutan, ini alasannya
Kamis, 9 Mei 2024 12:22 Wib
PGE Lumut Balai ajak mahasiswa Unbara riset pupuk cair
Rabu, 8 Mei 2024 16:46 Wib
Bukit Asam bagikan dividen 75 persen laba bersih senilai Rp4,6 triliun
Rabu, 8 Mei 2024 16:10 Wib
Kurs rupiah alami tekanan pasca pengumuman rapat The Fed
Rabu, 8 Mei 2024 12:00 Wib