Dolar AS menguat didorong sikap hawkish pejabat Fed

id The Fed,Hawkish,Dolar

Dolar AS menguat didorong sikap hawkish pejabat Fed

Ilustrasi - Uang kertas euro dan dolar AS di Amsterdam, Belanda, pada 14 Juli 2022. ANTARA/Nicolas Economou via Reuters Connect/NurPhoto/pri.

"Saya masih memperkirakan bahwa kita perlu menaikkan suku bunga Fed lebih jauh," ujar Bowman, dikutip dari Xinhua.

Sementara itu, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan, selama beberapa bulan ke depan kemungkinan akan terjadi penurunan inflasi tercepat dalam satu abad terakhir.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun lima basis poin pada Selasa (7/11/2023) menjadi 4,598 persen setelah dibuka di sekitar 4,64 persen.

Berdasarkan CME FedWatch Tool, ada peluang sebesar 20 persen untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Januari 2024.

Di sisi lain, penurunan suku bunga sudah mulai diperhitungkan, dengan peluang sebesar 51,05 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Mei 2024.

Perekonomian zona euro kemungkinan akan mengalami sedikit kontraksi atau setidaknya stagnan pada kuartal keempat, kata Wakil Presiden Bank Sentral Eropa Luis de Guindos pada Selasa (7/11/2023)

Pada akhir perdagangan di New York, euro turun ke 1,0694 dolar AS dari 1,0723. Pound Inggris turun ke 1,2295 dolar AS dari 1,2351 dolar AS.

Sementara itu, dolar AS mencapai 150,4370 yen Jepang, lebih tinggi dari 149,9690 pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9003 franc Swiss dari 0,8987 franc Swiss.

Selanjutnya, dolar AS menguat menjadi 1,3758 dolar Kanada dari 1,3691 dolar Kanada dan dolar AS menguat menjadi 10,9253 krona Swedia dari 10,9080 krona Swedia.