Legenda bulu tangkis sebut tekanan atlet lebih berat akibat reli poin

id christian hadinata,pelatnas pbsi,reli poin,pbsi,berita sumsel, berita palembang

Legenda bulu tangkis sebut tekanan atlet lebih berat akibat reli poin

Salah satu legenda bulu tangkis Indonesia asal PB Djarum Christian Hadinata di sela bedah buku "Perjalanan Emas Bulu tangkis" di Wisma Ploso, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (28/4/2019) (Antara/Bayu Kuncahyo)

Jakarta (ANTARA) - Legenda bulu tangkis Indonesia Christian Hadinata mengatakan tekanan bagi pebulu tangkis saat ini jauh lebih berat dibandingkan masa lalu akibat penerapan pranata reli poin.

Menurut pria yang meraih beragam gelar bergengsi dunia itu, pranata reli poin dianggap menjadi tekanan terbesar bagi pebulu tangkis saat ini karena berkaitan dengan faktor mental dan nonteknis pemain.

"Menurut saya pressure sekarang jauh lebih berat dibanding zaman saya. Utamanya setelah diberlakukan reli poin. Dari sisi mental dan nonteknis, apalagi poin-poin kritis 15 ke atas itu sangat menentukan," ungkap pria yang pernah mengawinkan gelar juara dunia 1980 dari nomor ganda putra dan ganda campuran itu di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut ia memaparkan, pada zamannya pertandingan bulu tangkis berjalan lebih santai sehingga tidak ada tekanan mental yang berarti. Bahkan ia kerap mendapat keuntungan dari pranata lama yang memberlakukan pindah bola.

"Apalagi main double (ganda), ya empat kali pindah bolanya. Saya servis, ganti partner saya. Kalau mati pindah bola, servis kedua, pindah bola lagi. Jadi tekanannya memang beda," tutur mantan atlet berusia 73 tahun itu.