Unsri Palembang meluluskan doktor pertanian milenial

id Unsri, unsri Palembang doktor pertanian, doktor milenial, petani muda,Unsri Palembang luluskan doktor pertanian,Unsri l

Unsri Palembang meluluskan doktor pertanian milenial

Promotor Prof Benyamin Lakitan bersama ketiga mahasiswa program doktor (S3) Ilmu Pertanian Unsri Palembang. (ANTARA/Yudi Abdullah/23)

Palembang (ANTARA) - Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan meluluskan seorang doktor ilmu pertanian yang tergolong milenial atau berusia sekitar 26 tahun atas nama Rofiqoh Purnama Ria.

Doktor milenial itu dinyatakan lulus dengan pujian (cumlaude) setelah menjalani ujian akhir disertasi terbuka mahasiswa program doktor (S3) yang dipimpin Dekan Fakultas Pertanian Unsri Dr A Muslim di Ruang Doktor Kampus Program Pasca Sarjana (PPs) Unsri Palembang, Rabu.

Dekan Fakultas Pertanian Unsri Dr A Muslim menjelaskan bersamaan dengan doktor milenial itu, Unsri juga meluluskan dua doktor ilmu pertanian lainnya yakni Dora Fatma Nurshanti, dan Fitra Gustiar.

Kelulusan tiga doktor tersebut menambah daftar panjang doktor ilmu pertanian lulusan Universitas Sriwijaya.

Ujian terbuka dan promosi doktor ilmu pertanian tersebut tampil sebagai penguji dan promotor seperti Dr Yakub, Dr Firdaus, Dr Susilawati, Prof Zulkarnain (penguji tamu dari Universitas Jambi), Prof Benyamin Lakitan, Dr Mery Hasmeda, dan Dr Ferlinahayati, katanya.

Menurut Muslim, sebelum dilakukan ujian terbuka tersebut, doktor ilmu pertanian lulusan perguruan tinggi negeri di Ibu kota Provinsi Sumsel itu mencapai 137 orang.

"Dengan suksesnya ketiga mahasiswa program doktor (S3) itu mengikuti ujian terbuka dan semuanya dinyatakan lulus cumlaude
hingga 2 Agustus 2023 ini jumlah doktor ilmu pertanian Unsri mencapai 140 orang," ujar Dekan Pertanian Unsri itu.

Sementara Promotor ketiga mahasiswa program doktor (S3) itu Prof Benyamin Lakitan menjelaskan bahwa peserta ujian pertama Dora Fatma Nurshanti meraih gelar doktor dengan menjalani studi dan penelitian tanaman porang selama tiga tahun.

Sedangkan peserta ujian akhir disertasi terbuka mahasiswa program doktor (S3) kedua Rofiqoh Purnama Ria dan peserta ketiga Fitra Gustiar meraih gelar doktor dengan menjalani studi dan penelitian tanaman sayuran selama dua tahun.

"Saya mengucapkan selamat kepada ketiga doktor yang tergolong usia muda 26 - 49 tahun itu, semoga dapat memanfaatkan ilmunya untuk pengembangan pertanian di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu," ujar Prof Benyamin.

Doktor pertanian milenial Rofiqoh didampingi dua doktor baru Dora Fatma Nurshanti, dan Fitra Gustiar mengatakan mereka akan menyiapkan program pemberdayaan pemuda desa menjadi petani milenial dengan memanfaatkan lahan tidur atau yang tidak produktif di kawasan desa dengan tanaman sayur-sayuran dan budidaya ikan.

Program pemberdayaan pemuda desa itu diharapkan pada 2023 ini bisa segera dimulai dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah atau pihak perusahaan milik pemerintah dan swasta, kata doktor milenial itu.