OKU Sumsel galakan warga manfaatkan pekarangan untuk ketahanan pangan

id Program GSMP, sayur mayur, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, perkarangan rumah, Dinas Ketahanan Pangan OKU

OKU Sumsel galakan warga manfaatkan pekarangan untuk ketahanan pangan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan OKU, Supriyono. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Baturaja (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan ajak masyarakat menyukseskan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dengan memanfaatkan perkarangan rumah sebagai media bercocok tanam.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan OKU, Supriyono di Baturaja, Minggu menjelaskan bahwa program GSMP ditujukan untuk merubah pola fikir masyarakat dari konsumen menjadi produsen.

Dalam program ini masyarakat dapat membudidayakan berbagai jenis tanaman jenis sayuran dan buah-buahan dengan sistem hidroponik di pekarangan rumah.

Menurut dia, sejumlah sayuran bisa tumbuh baik dengan budidaya hidroponik, salah satunya jenis selada.

Dia menjelaskan, sistem penanaman hidroponik memiliki banyak keunggulan seperti lebih bersih dan steril karena tidak ada tanah yang berceceran.

Selain itu bebas dari hama pengganggu tanaman yang sering muncul dari tanah sehingga metode ini cocok diterapkan di lahan sempit dan tidak memerlukan pot besar atau tanah yang luas.

"Oleh sebab itu kami mengajak masyarakat agar melaksanakan gerakan ini untuk meningkatkan roda perekonomian," katanya.

Sebagai bentuk dukungan, kata dia, pada tahun ini pihaknya menjalankan program Kebun Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) untuk mewujudkan stabilisasi dan ketersediaan pangan di daerah itu.

Dalam gerakan ini masyarakat akan dibantu pemerintah berbagai bibit sayur dan buah, termasuk benih ikan air tawar untuk dibudidayakan di perkarangan rumah masing-masing.

"Untuk teknisnya ada di Pemerintahan Provinsi Sumsel. Sekarang kami masih menyiapkan usulan bantuan untuk masyarakat tahun ini," ujarnya.

Supriyono berharap, melalui gerakan ini ketahanan pangan masyarakat akan semakin terjaga karena tidak harus bergantung pada satu komoditas tertentu saja, melainkan berbagai pengan yang dapat dihasilkan sendiri.

"Dengan mengkonsumsi pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman maka masyarakat pun semakin sehat karena terpenuhi gizinya," ujar dia.