Damkar Natuna relokasi seekor buaya demi keselamatan warga

id Natuna, kepri, pulau laut, damkar

Damkar Natuna relokasi seekor buaya demi keselamatan warga

Kondisi buaya saat diamankan oleh warga di Pulau Laut, Natuna, Kepri, Rabu (5/10) malam. (ANTARA/Cherman)

Natuna, Kepri (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Natuna merelokasi seekor buaya dari Kecamatan Pulau Laut ke kawasan hutan lindung Setengar Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, demi keselamatan warga setempat.

"Seekor buaya dengan ukuran 3 meter ditangkap warga Pulau Laut karena dianggap mengancam keselamatan warga, saat ini sedang proses pengiriman buaya dari Pulau Laut ke Desa Teluk Buton," kata Kepala Damkar Kabupaten Natuna, Syawal Saleh di Natuna, Kamis.

Ia mengatakan selanjutnya buaya jenis air asin tersebut akan dilepasliarkan di kawasan hutan lindung Stengar Cemaga Selatan agar tidak mengganggu aktiviitas warga Pulau Laut.

"Kami targetkan sore ini bisa dirilis, karena tadi pagi buayanya sudah dikirim ke sini, jika tidak sempat sore ini besok pagi kita lepaskan karena kalau malam berisiko, karena itu proses evakuasi dibantu oleh TNI dan Basarnas," kata Syawal.

Ia menjelaskan evakuasi dari Pulau Laut menggunakan kapal sekitar 4 jam perjalanan laut menuju Pulau Natuna besar dan satu jam perjalanan darat menuju pusat Kota Ranai dilanjutkan satu jam perjalanan ke lokasi pelepasan.

Pihak Kecamatan Pulau Laut memastikan pengiriman buaya tersebut telah dilakukan dengan menggunakan pompong warga setempat untuk diserahkan kepada pihak Damkar.

"Ini lagi proses pengiriman, kami muat pakai pompong nanti mudah-mudahan cuaca bagus dan selamat sampai tujuan," kata Sekcam Kecamatan Pulau Laut, Hendri di Pulau Laut.

Ia juga menceritakan kronologis kejadian penangkapan buaya tersebut oleh warga setempat. "Tadi malam sekitar jam sebelas kami amankan, awalnya warga melihat buaya melintas di jalan, karena khawatir mengancam warga kami amankan saat buaya masuk kebun," jelasnya.

Ia juga mengatakan kemunculan seekor buaya di daerah tersebut baru kali ini terjadi, sebelumnya hanya isu yang beredar di masyarakat tentang keberadaan seekor buaya di sebuah bendungan sumber air bersih warga.

"Tidak pernah ada buaya di pulau ini, karena itu kita juga ingin pastikan apakah buaya cuma satu ekor atau bagaimana dan anehnya buaya itu berada di daratan bukan rawa atau sungai," kata Hendri.

Untuk diketahui, dua pekan sebelumnya seorang nelayan Desa Teluk Buton Kecamatan Bunguran Utara, Natuna, telah menjadi korban gigitan buaya saat berburu gurita di wilayah tersebut.

"Digigit di lengan, untung masih selamat," kata Jeki nelayan Teluk Buton.