Pasintel Lanal Tanjungbalai Karimun Kapten Laut Amir Mahmud, mengatakan pihaknya mengira kelima orang tersebut adalah nelayan sesuai laporan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru sehingga pihaknya meminta Basarnas untuk melakukan penjemputan pada hari Senin (30/10).
"Namun setelah dilakukan penyelidikan serta berkoordinasi dengan Markas Besar TNI AL (Mabesal) ternyata mereka terindikasi sudah sering melakukan perompakan di Selat Malaka dan Selat Singapura," ujarnya di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.
Setelah mendapatkan hasil dugaan tersebut, kata dia, pihaknya kembali menjemput orang-orang tersebut yang masih berada di Kabupaten Tanjungbalai Karimun. Namun dua dari lima orang tersebut berhasil melarikan diri saat hendak dijemput anggota.