Pemkab OKU raih penghargaan kabupaten terbaik turunkan stunting

id Penurunan stunting, terbaik di Sumsel, Kabupaten OKU, Pejabat Bupati OKU, Kementerian Dalam Negeri

Pemkab OKU raih penghargaan kabupaten terbaik turunkan stunting

Teddy Meilwansyah saat menerima penghargaan sebagai Kabupaten Terbaik Ke-2 se-Provinsi Sumsel pada Penilaian Kinerja 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting tahun 2022, Rabu. (ANTARA/Edo Purmana/22)

Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel) meraih penghargaan sebagai kabupaten terbaik ke-2 se Provinsi Sumsel pada penilaian kinerja 8 aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2022.

"Pemberian penghargaan itu sendiri dilakukan di Hotel Prime Plaza Sanur Bali yang diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Teguh Setyabudi pada Selasa (30/8) malam," kata Pejabat Bupati OKU, Teddy Meilwansyah di Baturaja, Rabu.

Usai menerima penghargaan, Teddy mengaku bersyukur dan menyampaikan bahwa prestasi ini merupakan hasil kerja keras seluruh pemangku kepentingan juga kolektivitas seluruh masyarakat di Kabupaten OKU.

"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada seluruh masyarakat Kabupaten OKU karena telah bahu membahu bersama OPD terkait dalam aksi konvergensi pencegahan stunting tahun 2022,” ujar Teddy.

Dia menjelaskan, Kabupaten OKU dinilai unggul dalam 8 aksi pencegahan stunting di Provinsi Sumsel dengan memperoleh nilai peringkat setelah Kabupaten Banyuasin sebagai terbaik ke-1 dan disusul Kabupaten OKU Timur pada posisi terbaik 3.

Adapun penilaian 8 aksi dimaksud adalah aksi analisa situasi stunting, aksi rencana kegiatan, rembuk stunting, Perbup peran desa, pembinaan kader Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sistem manajemen data stunting, pengukuran dan publikasi stunting serta aksi review kinerja tahunan.

Teddy berharap penghargaan ini menjadi motivasi dalam peningkatan kinerja untuk terus memacu semangat dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten OKU.

Dengan sinergi yang baik, Teddy berharap di tahun 2024 Kabupaten OKU dapat bebas dari angka stunting sesuai target dari pemerintah pusat.

“Mari terus memacu semangat dan bergerak bersama mencegah stunting di Kabupaten OKU yang kita cintai ini,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten OKU hingga akhir periode 2021 tercatat sebanyak 882 anak di wilayah itu mengalami stunting atau penyakit gagal tumbuh pada anak, dan jumlah terbanyak terdapat di Kecamatan Pengandonan yaitu berjumlah 108 orang.

Namun, jumlah tersebut turun jika dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 921 kasus anak mengalami gangguan pertumbuhan pada ukuran tubuh yang lebih pendek dari standar usianya.