Musi Banyuasin miliki 18,6 hektare areal pertanian porang

id porang,tanaman porang,pangan,mandiri pangan,sumsel,ekspor

Musi Banyuasin miliki 18,6 hektare areal  pertanian porang

Dokumen - Tanaman porang petani di Bangkalan, Jawa Timur (Abd Aziz)

Palembang (ANTARA) - Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, memiliki 18,6 hektare areal pertanian porang yang dikelola secara mandiri oleh petani setempat dalam dua tahun terakhir.

Pj Bupati Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi di Sekayu, Senin, mengatakan, areal tanaman porang itu tersebar Kecamatan Babat Toman, Sungai Lilin, dan Babat Supat.

Baca juga: Tiga desa di Kabupaten Musi Banyuasin bentuk Masyarakat Peduli Restorasi gambut

“Kami serius dalam pengembangan pertanian porang ini, sebagai wujud nyata mendukung program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang digagas Pemprov,” kata Apriyadi.

Dalam program ini, warga diminta mandiri dengan cara menyediakan sendiri kebutuhan pangannya memanfaatkan areal pekarangan rumah dan lahan sempit.

Baca juga: Pemkab Muba minta bantuan ahli padamkan kebakaran sumur minyak illegal

Warga diminta juga memproduksi pangan yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti porang ini karena harga di pasaran relatif tinggi lantaran adanya permintaan ekspor.

“Muba diminta Pemprov tak hanya mengawal produksi beras, tapi juga jenis umbi-umbian,” kata dia.

Ia menjelaskan pada umumnya petani porang di Muba menggunakan bibit dari Jawa dengan harga Rp270 ribu per kilogram.

Setelah itu, petani melakukan penanaman dan perawatan yang relatif mudah.

“Nanti umbinya setelah dipanen dapat dijadikan beragam produk turunan seperti tepung,” kata dia.

Saat ini tanaman ini kian populer di masyarakat sehingga sempat menyentuh Rp17.000 per Kg untuk porang (basah), namun kini harga berangsur turun di kisaran Rp5.000 per Kg.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengharapkan Kementerian Pertanian membuka peluang lebih luas terhadap pengembangan komoditas porang di Sumsel sehingga harga dapat terjaga.

Menurutnya, keberadaan industri pengolahan porang akan membuat petani lebih bergairah untuk menanam komoditas tersebut.

Sumatera Selatan telah mempersiapkan 10.000 Ha guna membudidayakan tanaman porang ini di antaranya di Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, Muara Enim, dan Prabumulih.

“Dalam program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan itu, saya selalu menekankan jangan hanya terpaku pada padi, cabai, ternak ayam dan lele, tapi juga menggarap potensi tanaman umbi-umbian,” kata dia.

Komoditas tanaman porang sedang digandrungi masyarakat global khususnya Asia Pasifik dan Eropa dan bernilai ekonomi tinggi.

Nilai jual tanaman umbi-umbian dalam spesies Amorphophallus Muelleri Blume tergolong tinggi dibanding tanaman umbi lainnya.