Jakarta (ANTARA) - Mantan pebalap Formula 1 asal Rusia Nikita Mazepin mengikuti ayahnya, Dmitry, masuk ke daftar hitam sanksi dari Uni Eropa pada Rabu setelah dipecat dari tim Haas pekan lalu menyusul invasi negaranya ke Ukraina.
Hal itu berarti Mazepin (23) tidak dapat berkompetisi pada balapan meskipun kontraknya belum usai.
Sang pebalap Rusia berbicara kepada reporter lewat video yang disiarkan dari Moskow, mengkritik Haas dan mengumumkan yayasan yang didirikan untuk mendukung atlet-atlet yang dicegah berkompetisi karena perang atau politik.
Jurnal resmi Uni Eropa menggambarkan miliarder kelahiran Belarus Dmitry Mazepin, yang mendanai karier sang anak di dunia balap, sebagai "anggota lingkaran terdekat" Presiden Vladimir Putin.
Dikatakan pula bahwa Nikita Mazepin adalah orang yang berhubungan dengan pebisnis utama (sang ayah) yang terlibat dalam sektor ekonomi yang menyediakan sumber pendapatan substansial Pemerintahan Federasi Rusia, demikian dilansir Reuters.
Berbicara kepada reporter, Nikita mengatakan ia seharusnya dapat berkompetisi dalam kapasitas netral sesuai dengan peraturan FIA.
Namun, ketika tiga kali ditanya bagaimana dia bisa netral mengingat hubungan jelas ayahnya dengan Kremlin, Mazepin menghindar menjawab pertanyaan itu.
Perusahaan pupuk kimia Uralkali, yang dimiliki sang ayah, merupakan sponsor utama tim Haas sebelum tim asal Amerika Serikat itu mencopot segala brand yang terkait saat tes pramusim di Barcelona dan mengakhiri kemitraan mereka.
Haas pada Rabu juga mengumumkan merekrut kembali mantan pebalap mereka Kevin Magnussen asal Denmark sebagai pengganti Mazepin.
Mazepin mengatakan yayasan "We Compete as One" akan didanai uang yang seharusnya digunakan sebagai sponsor Haas. Tidak ada detail finansial ataupun komentar dari mantan timnya itu.
Mazepin juga mengatakan ia tidak ada kontak dengan mantan bosnya maupun tandemnya Mick Schumacher, putra juara dunia tujuh kali Michael.
"Dalam situasi seperti ini Anda bisa melihat wajah sebenarnya dari semua orang di sekitar Anda," kata Mazepin, seraya menambahkan para pebalap lain termasuk George Russell dan Charles Leclerc mengirimkan pesan "sangat sederhana" kepadanya.
"Mereka tahu bagaimana pentingnya olahraga ini bagi mereka, bagi kehidupan mereka. Mereka tahu bagaimana perasaan saya kehilangan kesempatan untuk berkompetisi ini," kata Mazepin. "Tidak ada unsur politik. Hanya pribadi. Tetap tenang."
"Itu hanyalah yang saya yakini bagaimana seharusnya yang dilakukan seorang manusia yang baik."
Dia tidak membahas perang dan politik, tapi mengatakan di pernyataan pembukanya bahwa dia memiliki teman dan relasi di kedua sisi.
Yayasan, yang mengekor nama inisiatif "We Race as One" milik F1 dalam mempromosikan keberagaman dan kesetaraan, akan memulai kegiatannya membantu mengirim pulang atlet-atlet Rusia di Paralimpiade dari Beijing.
"Yayasan ini akan mengalokasikan sumber-sumber... kepada atlet-atlet itu yang telah menghabiskan hidup mereka mempersiapkan diri untuk Olimpiade atau Paralimpiade atau ajang-ajang top lainnya hanya untuk mendapati dirinya dilarang berkompetisi dan secara kolektif dihukum karena paspor yang mereka pegang," kata Mazepin.
Invasi Rusia ke Ukraina, yang disebut Moskow "Operasi Militer Khusus", telah menimbulkan hujan sanksi yang dikenakan juga kepada sekutunya Belarus.
Berita Terkait
Nikita Willy terapkan pola asuh ke anak dengan rutinitas
Rabu, 7 Februari 2024 16:33 Wib
Nikita Mazepin boleh membalap lagi di Eropa
Jumat, 3 Maret 2023 6:56 Wib
Majelis Hakim PN Serang nyatakan bebas Nikita Mirzani
Kamis, 29 Desember 2022 17:25 Wib
Lemkapi: Tindakan Nikita Mirzani bisa masuk penghinaan pengadilan
Rabu, 28 Desember 2022 15:47 Wib
Kiat Nikita Willy ciptakan momen bonding bersama anak
Kamis, 22 Desember 2022 16:50 Wib
Kemenkumham benarkan cekal Nikita Mirzani ke luar negeri
Jumat, 14 Oktober 2022 15:34 Wib
Nikita Mirzani hanya wajib lapor, ini alasan polisi
Jumat, 22 Juli 2022 23:34 Wib
Dito Mahendra akui rugi reputasi-materi karena aktris Nikita Mirzani
Jumat, 22 Juli 2022 16:51 Wib