Palembang (ANTARA) - Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan menggunakan aplikasi Seluang untuk mengelola gudang farmasi milik pemerintah daerah yang terhubung dengan 29 pusat kesehatan masyarakat setempat.
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex di Sekayu, Selasa, mengatakan, aplikasi ini akan mempermudah dalam pengecekan stok obat-obatan yang ada di puskesmas.
“Aplikasi ini sangat membantu terutama di saat pandemi, saat ini kami sudah menyiapkan 3.000 vaksin Sinovac untuk anak sekolah,” kata dia.
Demi tercapainya tujuan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) ini, Kabupaten Muba telah membentuk unit kerja khusus dibawah Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel.
Gudang farmasi harus diatur melalui aplikasi ini terpantau dengan jelas alur distribusi dari obat-obatan hingga dilengkapi sarana penyimpanan vaksin.
"Ini saya baru cek untuk penyimpanan vaksin juga sudah ada freezernya, untuk vaksin Moderna dan Pfizer sudah siap. Penyimpanan vaksin ini membutuhkan -70 derajat Celcius, memakai freezer khusus," kata dia.
Ketersediaan obat-obatan untuk penderita COVID-19 dan penyakit yang lainnya juga tersedia di gudang farmasi ini.
Selain vaksinasi terus digencarkan, pemkab juga menggencarkan swab antigen sebagai salah satu upaya untuk mentracking, tracing dan testing dalam mendeteksi sebaran kasus COVID-19.
Kadinkes Muba Azmi Dariusmansyah mengatakan keberadaan ruang farmasi ini untuk mensupport segala kegiatan yang berhubungan dengan medis.
Operasionalisasi gudang farmasi dilakukan oleh tim Dinas Kesehatan maupun Rumah Sakit.
Keberadaan dan sistem pengelolaan distribusi gudang farmasi Muba ini menjadi yang kedua di Indonesia dan menjadi yang pertama di Sumsel untuk program Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).
"Hal ini dapat dicapai karena semuanya sudah tersistem dan terencana dengan baik yang telah diakui (BPOM), kemudian dukungan serta kerja sama yang baik yang dilakukan oleh Pemkab Muba,” kata dia.
Saat penyusunan dan pengambilan barang semuanya juga sudah berbasis teknologi, ada barcode. Jadi akan sangat mudah untuk mendeteksi barang-barang, kata dia.
Berita Terkait
Guru Besar UGM: AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:19 Wib
Sejumlah tantangan pengembangan fitofarmaka di Tanah Air
Senin, 4 Desember 2023 15:11 Wib
PB IDI: Aturan etik dan farmasi tutup celah gratifikasi dokter
Kamis, 25 Mei 2023 18:38 Wib
Marbot masjid peroleh berkah rezeki BUMN Farmasi
Minggu, 26 Maret 2023 12:28 Wib
Rekomendasi GPFI agar kasus cemaran obat sirup tak lagi terjadi
Rabu, 21 Desember 2022 13:24 Wib
Indonesia dapat donasi 200 vial antidotum dari Jepang
Kamis, 27 Oktober 2022 14:57 Wib
Peneliti sebut vaksin Merah Putih awal langkah besar RI di industri farmasi
Rabu, 17 Agustus 2022 16:17 Wib
Holding BUMN Farmasi catat pendapatan konsolidasi 2021 Rp43,4 triliun
Senin, 23 Mei 2022 13:59 Wib