Ormas Islam OKU tolak kehadiran tenaga kerja asal China

id Ormas tolak China, Ogan Komering Ulu, PT Semen Baturaja, perusahan tambang,pekerja asal china,tolak pekerja asal china di oku,ormas islam tolak pekerj

Ormas Islam OKU tolak kehadiran tenaga kerja asal China

Ormas Islam di OKU menyatakan sikap menolak keras kehadiran TKA asal China. (ANTARA/Edo Purmana)

Kami para ulama yang tergabung dalam Ormas Islam di OKU meliputi GNPF Ulama, PA 212, FUI, Bang Japar dan Mujahidah menolak keras kehadiran TKA asal China di Bumi Sebimbing Sekundang ini
Baturaja (ANTARA) - Lima Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, menolak kehadiran Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di wilayahnya, khususnya di PT Semen Baturaja, PLTU dan Tambang Batubara.

"Kami para ulama yang tergabung dalam Ormas Islam di OKU meliputi GNPF Ulama, PA 212, FUI, Bang Japar dan Mujahidah menolak keras kehadiran TKA asal China di Bumi Sebimbing Sekundang ini," kata Ketua GNPF Ulama Ogan Komering Ulu (OKU), Alikhan Ibrahim di Baturaja, Rabu.

Dia menegaskan menolak dan menentang kebangkitan kembali PKI di Indonesia termasuk kehadiran tenaga kerja asing dari negeri China yang berada di wilayah OKU.

"Seperti yang ada di Perusahaan Tambang Batubara, PLTU, PT Semen Baturaja dan sebagainya," katanya.

Baca juga: Pemulangan TKA asal China yang bekerja di proyek PT OKI Pulp Sumsel diawasi secara ketat

Baca juga: 141 orang warga Tiongkok di Sumsel dipulangkan ke negara asalnya pakai baju hazmat


Menurut dia, para TKA asal China tersebut berpaham komunisme dan disinyalir sebagai anggota Tentara Merah atau Tentara Pembebasan Rakyat China untuk menjajah Indonesia.

Sementara itu, menurut Komandan Ormas Bang Japar OKU, Rahmatullah menambahkan bahwa bangsa Indonesia harus belajar dari pengalaman negeri Tibet yang berhasil diinvasi dan dikuasai RRC di tahun 50-an.

"Pada waktu itu para pekerja asal China yang mengerjakan proyek infrastruktur utama di Tibet merupakan Tentara Merah yang menyamar guna menyerang negeri tersebut dari dalam," ungkapnya.

Oleh sebab itu, kata dia, para ulama menolak kehadiran TKA asal China di Kabupaten OKU karena dinilai lebih banyak mendatangkan permasalahan dari pada manfaat.

Baca juga: Ratusan WNA Tiongkok di Sumsel dipulangkan ke negaranya gunakan pesawat Combodi Airways

Dia menegaskan, jika TKA asal China dibiarkan berdatangan ke OKU seperti yang terjadi dalam pengerjaan proyek Pabrik Dua PT Semen Baturaja tahun lalu, maka persoalan baru yang akan banyak bermunculan.

"Otomatis gesekan dengan pekerja lokal akan terjadi seperti yang terjadi di Sulawesi. Lagi pula masih banyak tenaga kerja kita yang membutuhkan pekerjaan apalagi di tengah krisis total ekonomi akibat musibah wabah COVID-19 seperti sekarang ini," ujarnya.