141 orang warga Tiongkok di Sumsel dipulangkan ke negara asalnya pakai baju hazmat

id WN Tiongkok, repatriasi, WNA di Sumsel, Cambodia airways,COViD-19 sumsel, bandara smb II palembang ,WNA dipulangkan

141 orang warga Tiongkok di Sumsel dipulangkan ke negara asalnya pakai baju hazmat

WN Tiongkok memasuki Pesawat Cambodia Airways satu persatu dengan tetap menggunakan pakaian hazmat sebelum terbang ke Kamboja dari Bandara Internasional SMB II Palembang, Rabu (20/5) (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Palembang (ANTARA) - Sebanyak 141 Warga Negara Tiongkok yang bekerja di Sumatera Selatan dipulangkan ke negara asal menggunakan Maskapai Cambodia Airways dengan mengenakan baju hazmat.

141 warga Tiongkok tersebut tiba ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Rabu (20/5) pukul 14.30 WIB dengan lima bus dan menggunakan baju hazmat putih serta masker sesuai protokol kesehatan COVID-19.

"Ada 141 WNA dari PT China Harbour Indonesia yang melakukan penerbangan repatriasi hari ini, mereka memang pulang karena informasinya proyek tempat mereka bekerja sudah selesai," kata General Manager Bandara SMB II Fahroji kepada Antara.

Warga Tiongkok tersebut berangkat tidak melalui terminal keberangkatan, namun melalui pos landasan udara (Laud) samping terminal yang biasa dilalui calon jamaah haji karena penerbangan bersifat charter.

Para petugas yang mengenakan APD lengkap lebih dulu mengecek kondisi kesehatan dan kelengkapan dokumen imigrasi serta barang bawaan para WN Tiongkok tersebut setibanya di pos Laud.
WN Tiongkok diperiksa ketat sebelum terbang ke Kamboja dari Bandara Internasional SMB II Palembang, Rabu (20/5) (ANTARA/Aziz Munajar/20)


Kemudian, para WN Tiongkok dicek untuk kedua kalinya dengan X-ray sebelum memasuki landasan Bandara SMB II Palembang dan mereka memasuki pesawat satu persatu dengan jeda waktu serta tetap mengenakan baju hazmat.

Pesawat Cambodia Airways Airbus A319 yang membawa 141 WN Tiongkok tersebut lepas landas pukul 17.30 WIB.

"Tujuan penerbangan ke China tapi transit di Kamboja," kata Fahroji.