Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut kenaikan harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dipengaruhi oleh peningkatan permintaan, terutama dari India dan Tiongkok.
"Peningkatan CPO ini dipengaruhi peningkatan permintaan terutama dari India dan Tiongkok. Namun, produksi global turun akibat kemarau panjang. Selain itu, peningkatan harga minyak mentah dunia dan tarif Bea Keluar Malaysia yang berlaku sejak 1 Oktober 2024 turut mengerek harga referensi CPO," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Harga Referensi CPO periode November 2024 ditetapkan sebesar 961,96 dolar AS per metrik ton (MT). Nilai ini naik sebesar 68,32 dolar AS dari bulan sebelumnya sebesar 893,64 dolar AS per MT.
Penetapan tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1532 tahun 2024 tentang Harga Referensi CPO yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.
Berita Terkait
Harga pangan Selasa, daging sapi turun Rp5.170 jadi Rp129.780 per kg
Selasa, 10 Desember 2024 10:07 Wib
Emas Antam Selasa naik Rp14.000 ke angka Rp1,517 juta per gram
Selasa, 10 Desember 2024 10:00 Wib
Harga pangan Senin, bawang putih naik Rp5.410 jadi Rp47.520 per kg
Senin, 9 Desember 2024 12:04 Wib
EmasAntam 9 Desember turun Rp5.000 ke angka Rp1,503 juta per gram
Senin, 9 Desember 2024 11:47 Wib
Harga emas 7 Desember turun jadi Rp1,508 juta per gram
Sabtu, 7 Desember 2024 9:21 Wib
Segelas es teh dan martabat yang tak terbeli
Jumat, 6 Desember 2024 12:59 Wib
Harga pangan di Jumat, daging sapi turun menjadi Rp134.500 per kg
Jumat, 6 Desember 2024 11:42 Wib
Harga emas Jumat turun Rp8.000 jadi Rp1,514 juta per gram
Jumat, 6 Desember 2024 8:53 Wib