New York (ANTARA) - Gubernur New York, Andrew Cuomo pada Jumat mengatakan penelitian membuktikan bahwa virus corona jenis baru pertama kali masuk ke negaranya dari Eropa, bukan China, dan pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlambat menghentikan penyebarannya.
Cuomo merujuk pada peneliti di Northeastern University, yang memperkirakan bahwa lebih dari 10.000 warga New York mungkin tertular penyakit tersebut pada saat negara itu mengkonfirmasi kasus pertama COVID-19 pada 1 Maret. Menurutnya, ia yakin mungkin saja Italia menjadi sumbernya.
Gubernur mencatat bahwa Trump memerintahkan larangan perjalanan dari China pada 2 Februari, lebih dari sebulan setelah media melaporkan kemunculan wabah di China dan memutuskan membatasi perjalanan dari Eropa sebulan kemudian. Pada saat itu virus telah menyebar luas di Amerika Serikat, katanya.
"Kami bereaksi dua bulan setelah wabah China. Jika Anda menengok ke belakang, apakah ada yang berpikir virus itu masih di China menunggu kami untuk bertindak dua bulan kemudian?" kata Cuomo saat konferensi pers. "Kuda itu sudah meninggalkan lumbung begitu kita pindah."
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Program Anak Umang fasilitasi 651 anak di OKU urus KIA
Sabtu, 27 April 2024 23:07 Wib
Polisi Sumsel musahkan 109 senjata api rakitan di OKI
Sabtu, 27 April 2024 20:02 Wib
Kemenkumham Sumsel tingkatkan peran penyidik PNS dalam penegakan hukum
Sabtu, 27 April 2024 6:53 Wib
Kejati Sumsel tetapkan satu tersangka korupsi jaringan komunikasi desa
Jumat, 26 April 2024 21:41 Wib
Polres Agam tangkap pelaku pencabulan anak tiri
Jumat, 26 April 2024 16:33 Wib
Polisi sebut video penistaan agama untuk menghibur dan endorsemen
Jumat, 26 April 2024 15:30 Wib