Polres Ogan Komering Ulu gelar apel pasukan Operasi Zebra Musi 2019

id polres ogan komering ulu,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara hari ini, palembang hari ini

Polres Ogan Komering Ulu  gelar apel pasukan Operasi Zebra Musi 2019

Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) AKBP Tito Travolta Hutauruk saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Zebra Musi 2019 di Mapolres OKU, Rabu. (Antara News Sumsel/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Jajaran Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Rabu, menggelar apel pasukan Operasi Zebra Musi 2019 untuk menciptakan ketertiban dan kelancaran lalu lintas di wilayah setempat.

"Apel gelar pasukan ini dilaksanakan dalam rangka mengawal pelaksanaan Operasi Zebra 2019 yang digelar serentak di seluruh Indonesia mulai hari ini hingga 5 November 2019," kata Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU) AKBP Tito Travolta Hutauruk melalui Kasat Lantas M Alka di Baturaja, Rabu.

Dia mengemukakan, gelar apel pasukan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel khususnya Polres OKU dalam melaksanakan Operasi Zebra Musi 2019.

Dalam kegiatan ini, kata dia, ada tujuh sasaran antara lain pengemudi tanpa menggunakan helm SNI dan pengendara yang tidak melengkapi kelengkapan dokumen kendaraan seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) serta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) saat berkendara.

Selain itu, Operasi Zebra Musi ini juga menyasar pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, kendaraan melebihi batas kecepatan maksimum dan pengendara yang melawan arus.

"Sejauh ini pelanggaran yang sering dilakukan masyarakat yakni tidak menggunakan helm dan tidak melengkapi kelengkapan kendaraan seperti spion," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, Operasi Zebra Musi 2019 ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran serta kepatuhan masyarakat dalam berkendara di jalan raya guna mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamsebtibcar Lantas)

Dia menjelaskan, Kamsebtibcar Lantas adalah situasi dan kondidsi di mana pengendara pengguna jalan merasa baik, aman dan merasa tidak adanya ancaman atau hambatan maupun gangguan saat berkendara.

"Sebenarnya kesadaran masyarakat OKU dalam berkendara sudah cukup baik namun masih ada sebagian pengendara yang masih melakukan pelanggaran khususnya pengemudi sepeda motor," katanya.

Sementara terkait penindakan untuk kendaraan "over dimensi dan overload" (Odol), Kasat menegaskan bahwa hal tersebut juga akan ditertibkan.

Menurut Kasat, kendaraan Odol berpotensi mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas dan mengganggu ketertiban di jalan raya sehingga akan turut ditertibkan dalam Operasi Zebra Musi 2019 ini.

"Kita lihat sendiri seperti kejadian di Batukuning beberapa waktu lalu dampak 'overload' muatan, kendaraan Fuso mengalami pecah ban dan terguling hingga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas, bahkan macetnya sangat parah," ujarnya.