Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Proyek gedung Akademi Komunitas Negeri (AKN) milik Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, dinilai oleh Kejaksaan Negeri Lubuklinggau tidak layak, karena diduka korupsi.
"Gedung (AKN) tersebut tidak layak, kaca, jendela, dan pintu juga sudah tidak ada, padahal bangunan itu belum sampai setahun," kata Kasi Pidsus Kejari Lubuklinggau, M Naimilullah, usai menangkap Briyo Al Khoir (28), tersangka korupsi pembangunan AKN Muratara, di Kota Jambi, Rabu malam (1/8).
Menurut dia, proyek senilai Rp8,5 miliar itu dicurigai terjadi penyimpangan dana dalam pembangunannya, sehingga pihaknya menilai bangunan tersebut sarat akan korupsi.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Ratnawati saat dikonfirmasi di Muara Rupit, Jumat, enggan berkomentar terkait bangunan AKN Muratara tersebut.
"Saya minta maaf, kalau ditanya tentang (AKN) itu saya sama sekali tidak tau, nol besar, bukan takut berkomentar, tapi karena memang benar-benar tidak tau, ke lokasinya saja saya belum pernah," katanya.
Sementara itu, pantauan ANTARA News Sumsel, proyek AKN Muratara yang baru saja selesai dibangun itu kini kondisinya terbengkalai karena tidak dilanjutkan pembangunannya.
Ditambah lagi beberapa sisi bangunan sudah rusak, seperti plafon, pintu, jendela, maupun dinding yang terbuat dari kaca pun telah hancur.
Tidak hanya itu, di sekeliling bangunan AKN yang berada di Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Muratara itu sudah dipenuhi semak belukar, bahkan akses jalan menuju lokasi bangunan nyaris hilang ditutupi rumput liar.
Baca juga: Buron Kejari Lubuk Linggau ditangkap di Jambi
Gedung AKN Muratara dinilai tak layak karena korupsi
Bangunan gedung Akademi Komunitas Negeri (AKN) Muratara di Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, yang terbengkalai karena tidak dilanjutkan pembangunannya, Jumat (3/8/2018) (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah/Erwin Matondang/18)
