Bawaslu minta mahasiswa awasi Pilkada Sumsel

id bawaslu,BEM,BEM Unsri,Ormawa,Junaidi,Anis Saggaff

Bawaslu minta mahasiswa awasi Pilkada Sumsel

Ketua Bawaslu Sumsel Junaidi saat membuka Seminar Nasional Bawaslu 'Goes To Campus' bekerjasama dengan Universitas Sriwijaya, Minggu (29/4) (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)

Siapa saja yang diawasi? Mulai dari KPU dan jajarannya, Partai Politik, tim sukses, media, Aparatur Sipil Negara, TNI, polri serta media sosial
Palembang (ANTARA News Sumsel) - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Selatan Junaidi meminta mahasiswa untuk benar-benar mengawasi jalannya pilkada di Sumsel.

"Saya minta tolong mahasiswa awasi jalannya pilkada nanti minimal di lingkungan masing-masing, karena kami Bawaslu sulit memperhatikan sampai ke lingkungan terkecil," kata Junaidi saat membuka Seminar Nasional Bawaslu 'Goes To Campus' bekerja sama dengan Universitas Sriwijaya, Minggu. 

Dalam Seminar bertema 'Menuju pilkada Sumatera Selatan yang berintegritas dan profesional' tersebut Junaidi meminta mahasiswa menjadi sahabat bawaslu, yakni mitra bersama peduli mengawasi pilkada. 

Ia mencontohkan Pemilihan Gubernur Sumsel pada 27 Juni 2018 melibatkan 400.000 orang dari unsur Bawaslu, KPU, TNI, Polri, dan saksi partai politik tidak akan maksimal pengawasannya jika hanya mengandalkan Bawaslu. 

Dana yang digelontorkan untuk pilgub Sumsel tidak kurang dari 1,2 Triliun kolektif dari berbagai pihak dengan persiapan berbulan-bulan. 

"Siapa saja yang diawasi? Mulai dari KPU dan jajarannya, Partai Politik, tim sukses, media, Aparatur Sipil Negara, TNI, polri serta media sosial," tambah Junaidi di hadapan 3000 lebih mahasiswa. 
 
Peserta Seminar Nasional Bawaslu 'Goes To Campus' bekerjasama dengan Universitas Sriwijaya, Minggu (29/4) (ANTARA News Sumsel/Aziz Munajar/Erwin Matondang/18)


Sementara Rektor Unsri Anis Saggaff mengatakan ada dua hal yang mesti diperhatikan oleh mahasiswa dalam proses serta penyelenggaraan pilkada yang berintegritas. 

"Pertama ayo lihat kejujuran, kedua keamanan, karena kejujuran di negara ini sudah pudar yang membuat bangsa lain memecah-belah kita, yang ujungnya mengganggu keamanan dalam bernegara," ujar Anis. 

Ia mengamati antusiasme mahasiswa dalam pilkada tahun ini lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya  karena mahasiswa sudah banyak mulai melek politik, sudah sadar politik dan mengerti pentingnya berpolitik. 

Seminar nasional tersebut merupakan inisiasi dari BEM dan Ormawa dari berbagai Perguruan Tinggi di Sumsel untuk mensosialisasikan pilkada berintegritas untuk memaksimalkan tingkat partisipasi pemilih.