Jakarta (ANTARA Sumsel) - Indonesia resmi menerima jabatan ketua kelompok negara Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, Australia (MIKTA) dari Turki untuk periode 2018,demikian keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Proses penyerahan keketuaan MIKTA itu dilakukan oleh Turki kepada Indonesia dalam Pertemuan Tingkat Menteri MIKTA ke-11 yang berlangsung di Istanbul pada 13 Desember 2017.
Prosesi serah terima kepemimpinan MIKTA itu juga disaksikan oleh ketiga negara anggota MIKTA lainnya. Sebelum prosesi tersebut, Turki terlebih dahulu menyampaikan evaluasi keketuaannya di MIKTA pada 2017.
MIKTA mempunyai tujuh area utama kerja sama, yaitu kerja sama melawan terorisme, komersial dan ekonomi, energi, pembangunan berkelanjutan, kesetaraan jender, operasi pemeliharaan perdamaian, tata kelola pemerintahan dan demokrasi yang baik.
Dari tujuh area utama MIKTA, prioritas Turki di periode keketuaan sebelumnya adalah perang melawan terorisme, kerja sama ekonomi, dan penanganan krisis pengungsi.
Pada periode kepemimpinannya, Turki telah berhasil memprakarsai penyelenggaraan Konsultasi Perencanaan Kebijakan MIKTA sebagai andalan programnya.
Sementara itu, periode keketuaan Indonesia di MIKTA pada 2018 nanti akan berfokus pada isu perdamaian dan keamanan serta isu ekonomi kreatif.
Fokus tersebut sejalan dengan upaya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 dan juga upaya Indonesia untuk memajukan industri kreatif.
Indonesia saat ini mencalonkan diri untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 yang pemilihannya akan dilangsungkan pada Juni 2018.
Sementara itu, isu ekonomi kreatif juga merupakan isu yang tak kalah penting untuk diangkat mengingat sektor ini telah mempekerjakan kurang lebih 16 juta orang di Indonesia dan telah memberikan sumbangan sebesar 7,3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
MIKTA adalah kerja sama yang dibentuk pada 2013 antara Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki dan Australia dalam berbagai isu strategis global dan kawasan.
MIKTA merupakan kemitraan informal yang dipimpin oleh menteri luar negeri.
Kemitraan tersebut dibentuk pada 2013 di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York City dan bertujuan untuk mendukung pemerintahan global yang efektif.
Kelima negara anggota MIKTA adalah negara anggota kelompok ekonomi G20 dengan PDB relatif serupa dan sama-sama bertujuan untuk memastikan sistem tata kelola global bermanfaat untuk semua negara.
Berita Terkait
Kemenkumham Sumsel optimalkan peran Pembimbing Pemasyarakatan Bapas
Selasa, 7 Mei 2024 20:51 Wib
Jaga kegiatanWorld Water Forum, 24 sniper Kopasgat TNI AU
Selasa, 7 Mei 2024 14:56 Wib
KPK panggil mantan Kadishub Kota Bandung Ricky Gustiadi
Selasa, 7 Mei 2024 14:42 Wib
KPK periksa advokat dan notaris sidik perkara pungli Rutan KPK
Selasa, 7 Mei 2024 14:36 Wib
Kemhan: Indonesia sesuaikan pembayaran jet tempur KF-21, bukan minta pemotongan
Selasa, 7 Mei 2024 13:02 Wib
Senator AS ancam sanksi keras ICC jika perintahkan tangkap Netanyahu
Selasa, 7 Mei 2024 9:49 Wib