TNI akan persuasif bebaskan warga Tembagapura

id Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, kelompok bersanjata, Gatot Nurmantyo, prajurit tni, Tembagapura, papua, KKB

TNI akan persuasif bebaskan warga Tembagapura

Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Jakarta (ANTARA Sumsel) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya bersama Polri akan bertindak persuasif untuk membebaskan 1.300 warga sipil yang di'sandera'  kelompok kriminal bersenjata (KKB) di sekitar Kampung Kimberly dan Banti Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.

"Kami akan melakukan tindakan, tapi prioritas utama adalah mengamankan masyarakatnya dengan langkah-langkah yang 'soft' bersama kepolisian. Apabila langkah 'soft' tidak bisa, maka kami akan melakukan langkah selanjutnya," katanya, usai menjadi pembicara Seminar Nasional bertema "Ketahanan Kesehatan Global Dalam Perspektif Pertahan Negara", di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.

Sebelum melakukan tindakan-tindakan, lanjut Panglima TNI, pihaknya akan melakukan pengamatan kemudian pengintaian karena mereka yang mengaku dirinya Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera masyarakat umum.

"Maka, penanganannya harus dengan teliti. Tentunya TNI bekerja sama dengan kepolisian. Kita tunggu saja," katanya.

Tim gabungan antara TNI dan Polri akan dibentuk untuk menangani masalah tersebut.

"Polri tugasnya bagaimana, TNI bagaimana, siapa nanti yang akan masuk ke dalam karena itu bersenjata dan indikasi OPM. Nanti ke depan itu akan dibentuk oleh Pangdam Cenderawasih dan Kapolda Papua. Saya katakan semua dilakukan dengan teliti dan kami bekerja dengan pasti," kata Panglima TNI.

Satuan tugas terpadu penanggulangan kelompok kriminal bersenjata di Tembagapura terus menjaga dan mengamankan warga dari segala bentuk gangguan KKB di Papua.

Satgas berupaya mengamankan dan melakukan langkah persuasif guna membebaskan 1.300 warga sipil yang dijadikan 'sandera' kelompok bersenjata di sekitar Kampung Kimberly dan Banti Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, kata Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli, Kamis.

Dikatakan, warga yang disandera itu terdiri dari warga asli Banti dan Kimberly serta warga non Papua yang selama ini berprofesi sebagai pedulang dan pengumpul emas hasil dulangan masyarakat.

Berbagai upaya akan dilakukan satgas sehingga warga dapat terbebas dari sandera dan sandera KKB, kata Irjen Pol Boy Rafli seraya mengatakan, KKB tidak mengijinkan warga keluar dari kampung dan berjaga jaga dengan membawa senjata api serta alat tajam seperti panah, dan parang.

Jumlah KKB diperkirakan hanya sekitar 100 orang dengan membawa 30-an pucuk senjata api serta senjata tajam seperti panah.

"Aparat keamanan mengedepankan keselamatan warga sehingga terus mengupayakan pembebasan terhadap mereka," kata Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli yang mengaku saat ini masih berada di Tembagapura.

Jarak antara kampung Kimberly dengan kampung Banti hanya sekitar 250 meter, sedangkan dengan Polsek Tembagapura sekitar 400 meter.