New York (ANTARA/Xinhua) - Nilai tukar atau Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena indeks harga konsumen naik pada September.
Di sisi ekonomi, indeks harga konsumen AS meningkat 0,1 persen pada September pada basis yang disesuaikan secara musiman, menyusul penurunan 0,2 persen pada Agustus, Departemen Tenaga Kerja mengatakan.
Pasar mengambil kenaikan biaya hidup AS sebagai tanda bahwa ekonomi AS menguat di tengah perlambatan pertumbuhan global.
Pasar sedang menunggu pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve yang akan dimulai pada 28 Oktober.
Tidak adanya tekanan harga akan memungkinkan Federal Reserve untuk tetap sangat sabar pada kebijakan suku bunganya, sekalipun pembelian obligasi kemungkinan berakhir pekan depan, kata seorang ekonom di Bank of America Merrill Lynch, Rabu.
Sementara itu, prospek kebijakan pelonggaran tambahan dari Bank Sentral Eropa (ECB) terus membebani euro.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2646 dolar dari 1,2725 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,6048 dolar dari 1,6121 dolar. Dolar Australia naik ke 0,8781 dolar dari 0,8779 dolar.
Dolar dibeli 107,21 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,85 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik ke 0,9540 franc Swiss dari 0,9484 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,1237 dolar Kanada dari 1,1228 dolar Kanada.
(T.A026/A. Suhendar)
Berita Terkait
Kurs rupiah alami tekanan pasca pengumuman rapat The Fed
Rabu, 8 Mei 2024 12:00 Wib
Analis perkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak datar
Selasa, 7 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:45 Wib
Menimbang opsi terbaik menjaga kestabilan rupiah
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Rupiah turun di tengah pasar tunggu rilis inflasi domestik
Senin, 1 April 2024 10:02 Wib
Kurs rupiah merosot setelah rilis notulensi FOMC AS
Kamis, 22 Februari 2024 10:58 Wib
Rupiah cenderung menguat sebab meningkatnyasentimen risk-on di China
Rabu, 24 Januari 2024 9:45 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi sentimen penurunan suku bunga AS
Senin, 22 Januari 2024 9:51 Wib