Jakarta (ANTARA Sumsel) - Setiap komandan harus memahami kondisi psikologis anak buahnya, sehingga dapat mencegah terjadinya tindakan anarkis yang dilakukan oleh anggotanya, kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.
Pernyataan KSAD itu menanggapi aksi penyerangan TNI terhadap Polri, dimana terjadi penyerangan yang menyebabkan Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan pada Kamis pagi oleh sejumlah anggota Armed 15 Kodam II Sriwijaya, di Mabes AD di Jakarta, Kamis.
"Seruan khusus siapa yang bersalah dihukum. Kita beritahu hal-hal seperti itu tidak boleh dilakukan. Seorang komandan harus dekat, jadi komandan harus dekat, harus mengerti betul. Kalau anak buahnya ngelamun, tanya kenapa, jangan-jangan ada utang piutang," jelasnya.
Kendati demikian, terkait peristiwa pembakaran Polres OKU dirinya tak bisa langsung menyalahkan komandan setempat. "Tapi kalau ini terjadi, saya tidak bisa salahkan komandan karena saya belum mendapat hasil investigasi. Harus jelas dulu. Kalau sudah ada keterangan, baru kita ambil keputusan," tuturnya.
Mengenai batas waktu investigasi dilakukan, ia menjawab tak bisa ditentukan namun dilakukan secepat mungkin. Ia pun meyakini Pangdam II Sriwijaya dapat mengendalikan situasi pascapembakaran tersebut.
"Saya serahkan kepada Pangdam. Pangdam mampu mengendalikan situasi tersebut," ujarnya.
Berita Terkait
BPJS Kesehatan Palembang evaluasi kepesertaan JKN kepala desa
Jumat, 17 Mei 2024 21:25 Wib
KPK periksa Kepala Manajemen Risiko Taspen soal investasi Rp1 triliun
Kamis, 16 Mei 2024 12:45 Wib
Video A3 Ahok bisa jadi inspirasi para calon kepala daerah
Rabu, 8 Mei 2024 8:27 Wib
Tim SAR temukan korban hilang diterkam buaya di Ende meninggal
Senin, 6 Mei 2024 14:55 Wib
Jokowi tekankan anggaran jangan dipakai rapat dan studi banding
Senin, 6 Mei 2024 14:03 Wib
Pemancing ikan hilang di NTT setelah diterkam buaya
Minggu, 5 Mei 2024 11:01 Wib
Pertama kali, kepala daerah keluarkan aturan larang menjual BBM eceran
Sabtu, 4 Mei 2024 23:02 Wib
Kepala Media dan Diplomasi Publik Kedubes UEA kunjungi ANTARA
Jumat, 3 Mei 2024 13:35 Wib