PBB: krisis kemanusiaan di Jalur Gaza perlu penyelesaian politik

id pbb, perserikatan bangsa -bangsa, jalur gaza, palestina, israel

PBB: krisis kemanusiaan di Jalur Gaza perlu penyelesaian politik

Ilustrasi - Pengunjuk rasa Palestina dengan penutup wajah melewati ban dibakar saat terjadi bentrokan dengan tentara Israel dekat perbatasan Israel dan Pusat Jalur Gaza, Rabu (14/10/2015). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Kota Gaza (ANTARA/Xinhua-OANA) - Seorang pejabat senior PBB pada Selasa (10/5) menyatakan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, yang menghadapi blokade ketat Israel sejak 2007, memerlukan penyelesaian politik selain bantuan kemanusiaan.

Bo Schack, Direktur Operasi UNRWA di Jalur Gaza, mengeluarkan pernyataan tersebut dalam satu pertemuan yang diadakan di dengan wakil organisasi non-pemerintah di Jalur Gaza.

Ia memperingatkan bahwa di Jalur Gaza, ada 1,9 juta orang Palestina yang hidup di bawah blokade selama bertahun-tahun dan menderita akibat tingginya tingkat kemiskinan dan pengangguran, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Selain itu, mereka juga menghadapi kesulitan untuk memperoleh listrik dan bahan bakar.

Israel telah memberlakukan blokade ketat atas Jalur Gaza sejak pengambil-alihan daerah kantung tersebut oleh HAMAS melalui kekerasan pada musim panas 2007. HAMAS mengusir pasukan keamanan yang setia kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Selain blokade Israel, pemerintah Yahudi melancarkan tiga agresi militer terhadap Jalur Gaza sehingga merusak banyak rumah dan prasarana. Serangan militer paling akhir oleh Israel berlangsung selama 50 hari pada musim panas 2014.

Bo Schack mengatakan UNRWA menyediakan layanan medis dan pendidikan, terutama memperbaiki gedung sekolah dan klinik yang hancur selama agresi militer paling akhir oleh Yahudi terhadap Jalur Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad (8/5) memperingatkan bahwa Israel tidak akan ragu untuk menghantam Jalur Gaza dalam misinya untuk melenyapkan terowongan HAMAS.

Ketika menanggapi pembukaan terowongan pelintas perbatasan yang dibangun HAMAS, Netanyahu menyampaikan tekad untuk "terus melakukan tindakan yang diperlukan guna menyingkap dan dan melawan ancaman (keberadaan) terowongan itu".

Perbatasan Jalur Gaza-Israel dilaporkan dalam keadaan sepi pada Ahad pagi, setelah baku-tembak yang berlangsung selama empat hari.
(Penterjemah: Uu.C003)