Palembang, 29/2 (ANTARA) - Pihak PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional (PTKAI-Divre) III Sumatera Selatan akan mengambil kembali lahan perusahaan itu di kawasan Stasiun Kertapati yang sudah sejak lama di tempati warga, karena untuk perluasan terminal penampungan batu bara.
Lahan milik perusahaan salah satu jasa angkutan darat yang sejak lama digunakan warga dengan membangun rumah sebagai tempat tinggal di kawasan Stasiun Kertapati itu, terpaksa diambil kembali karena untuk perluasan terminal penampungan batu bara, kata Manajer Komersial Perusahaan Aset PT KAI Divre III Sumsel, Odang Bhakti, di Palembang, Rabu.
Dikatakannya, pengambilan kembali lahan milik perusahaan yang telah dipakai sejak puluhan tahun oleh warga secara gratis itu, dengan sendirinya bangunan rumah termasuk tanam tumbuhnya harus digusur untuk kepentingan pembangunan dan hajat hidup orang banyak.
Namun demikian, kata dia, pihak perusahaan tidak serta-merta menggusur begitu saja, melainkan bagi warga yang ada bangunan rumah dan telah ditempati sejak puluhan tahun tersebut, mendapat bantuan biaya pindah dengan besarannya bervariasi antara Rp20 juta hingga Rp30 juta tergantung bangunan atau total keseluruhan mencapai Rp2,9 miliar.
Mengenai jumlah bangunan rumah yang harus digusur tersebut, pada awalnya hanya 90 unit bangunan, namun belakangan menjadi bertambah hingga 134 bangunan berada di sekitar Stasiun Kertapati Palembang.
Menurut dia, penggusuran bangunan warga di lingkungan rukun tetangga (RT) 04, 05,06 dan RT 07 ini juga untuk memenuhi keinginan masyarakat banyak, karena keluar dan masuk truk angkutan batu bara yang mengganggu arus lalu lintas menggunakan jalur dari mulut tambang di Kabupaten Lahat tujuan Kertapati.
"Kita akan bantu biaya pemindahan atau ganti rugi semua bangunan milik warga yang terkena gusur atas dasar kemanusiaan," kata Kepala Humas PT KAI Divre III Sumsel, Jaka Jarkasih menambahkan.
Lebih lanjut dikatakan Odang, jauh hari sebelum dilakukan penggusuran, pihaknya sudah mengadakan sosialisasi kepada masyarakat pemilik bangunan, sehingga ketika dilaksanakan tidak menimbulkan gejolak dan proses ganti rugi berjalan lancar.
Pantauan ANTARA, di kantor bagian Komersial Perusahaan Aset PT KAI Divre III Sumsel, proses pembayaran ganti rugi yang dikoordinatori langsung oleh Odang Bhakti itu berjalan lancar.
Sejumlah warga yang akan mengurus proses ganti rugi bangunan rumah terkena gusur itu, terlihat duduk rapi di kursi disediakan petugas di kantor tersebut menunggu giliran dipanggil. (ANT-Parni)
Berita Terkait
Seorang warga OKU tewas tertabrak KA Babaranjang, saksi lihat korban malah berjalan mendekat
Selasa, 30 April 2024 19:36 Wib
Polisi Sumsel musahkan 109 senjata api rakitan di OKI
Sabtu, 27 April 2024 20:02 Wib
Polres OKU Timur cari solusi tekan angka kecelakaan di perlintasan KA
Jumat, 26 April 2024 14:06 Wib
Pemkab OKU Timur usulkan pembangunan palang pintu perlintasan KA
Kamis, 25 April 2024 6:48 Wib
KAI Tanjungkarang imbau warga hati-hati melintas di perlintasan KA
Senin, 22 April 2024 16:33 Wib
Korban meninggal dalam kejadian KA tabrak bus warga Belitang OKU Timur
Minggu, 21 April 2024 22:49 Wib
KAI sebut tak ada korban dari penumpang KA Ekspres Rajabasa yang terlibat tabrakan
Minggu, 21 April 2024 19:04 Wib
3.345 orang menyeberang lewat Pelabuhan Tanjung Api Api pada H+3
Senin, 15 April 2024 18:38 Wib